Sukses

Perlawanan Global Menentang AS Diperkirakan Meningkat

Pemerintah diminta menyiapkan mekanisme penyaluran ketidakpuasan untuk mengurangi radikalisasi masyarakat jika perang terjadi. Amerika Serikat patut dihukum karena melanggar Piagam PBB.

Liputan6.com, Jakarta: Dua organisasi Islam terbesar, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mengecam keinginan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush untuk menyerang Irak dengan atau tanpa persetujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ketua Umum Pengurus Besar NU Hasyim Muzadi di Jakarta, Selasa (18/3) memperkirakan akan terjadi perlawanan kultural secara mendunia atas tekad Bush menyerang Irak. Dia juga memperkirakan akan muncul tekanan-tekanan terhadap pemerintahan Megawati agar menunjukkan posisinya secara jelas. Untuk itu, Hasyim Muzadi mendesak pemerintah mempersiapkan mekanisme kanalisasi (penyaluran rasa tidak puas) untuk mengurangi radikalisasi di masyarakat.

Pengurus Pusat Muhammadiyah juga mendesak pemerintah lebih aktif di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menunjukkan keseriusannya menghadapi permasalahan ini. Wakil Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin berpendapat, sudah cukup alasan untuk menghukum AS karena telah melanggar Piagam PBB yang tidak membenarkan penyerangan terhadap negara lain tanpa persetujuan organisasi internasional itu.

Sebelumnya, Duta Besar AS untuk Indonesia Ralph L. Boyce mengatakan, pihaknya menghormati perbedaan pendapat masyarakat dalam segala bentuk, misalnya melalui demonstrasi menentang perang. Kendati demikian, penolakan itu tak akan mengubah rencana Gedung Putih atas Irak [baca: Boyce: Demonstrasi Antiperang Tak Mengubah Sikap AS].

Di tempat terpisah, Kapolri Jenderal Polisi Da`i Bachtiar mengimbau agar aksi-aksi yang dilakukan sebagai solidaritas terhadap Irak, tidak merugikan kepentingan masyarakat. "Kita memberikan perlindungan fisik kalau ada orang diancam. Kalau ada tersangka, proses hukum berjalan," kata Kapolri.(COK/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.