Sukses

LSI: Pengambilalihan Partai Demokrat Wujud Anomali SBY

LSI menilai manuver Presiden SBY dalam mengambil alih Partai Demokrat, sebagai tindakan anomali yang dapat memberi contoh tidak baik bagi bawahan.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menilai manuver Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam mengambil alih Partai Demokrat, sebagai tindakan anomali yang dapat memberi contoh tidak baik bagi bawahan. Mengapa?

"Seringkali SBY meminta pada seluruh jajaran bawahannya untuk selalu fokus pada tugas negara dan tidak memikirkan tugas-tugas di partainya. Namun, yang terjadi, SBY malah turun gunung untuk menyelamatkan partainya. Ini tindakan anomali yang terjadi dan akan memberi preseden-preseden buruk," terang peneliti LSI Barkah Patimahu di Jakarta, Minggu (17/2/2013).

Barkah menambahkan, tindakan yang dilakukan SBY malah mempertajam gesekan antara kubu internal di partai berlambang mercy tersebut. Hal ini akan menguntungkan lawan politiknya jelang Pemilu 2014.

"Yang diuntungkan malah partai lain. Katakan Golkar, bisa ambil keuntungan atas kejadian yang menimpa Demokrat," imbuh Barkah.

Sebelumnya, dari hasil survei LSI menunjukkan, publik meminta SBY fokus saja dalam mengurus rakyat dan negara.

"Publik sebanyak 91,77 persen menyatakan Presiden SBY seharusnya mengurus rakyat atau persoalan negara saja, tanpa harus mengurus partainya (Partai Demokrat)," ungkap Barkah.

Hasil survei yang dikeluarkan LSI melakukan pengumpulan data dari 11-14 Febuari 2013, lalu menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 1200 orang dari 33 provinsi, dan margin error 2,9 persen. "Kita juga melakukan focus group discussion di tujuh provinsi besar, in-depth interview, dan analisis media nasional," terang Barkah.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini