Sukses

VIDEO: Resep Dokter Grace untuk Budaya Lokal

Dokter gigi Grace mendirikan sekolah hobi Club Merby yang melestarikan permainan tradisional untuk anak-anak serta ikut dalam pentas seni Jawa Ketoprak.

Pentas seni Jawa Ketoprak di Semarang, Jawa Tengah, menjelang Tahun Baru Imlek beberapa waktu lalu, kembali menghadirkan Grace Susanto. Dokter gigi yang mencintai budaya ini selalu diundang untuk tampil. Ya, diluar kesibukan sehari-hari, Ia memang menyisihkan waktu untuk melestarikan budaya Jawa.

Komitmen itu mulai terlihat, sejak Grace mendirikan sekolah hobi Club Merby yang isinya beragam kegiatan untuk anak-anak mulai 23 tahun lalu. Disela-sela kegiatan, klub ini selalu menyisipkan perkenalan budaya lokal.

"Selain belajar kami juga melestarikan permainan tradisional seperti dakon, bola bekel, lompat tali dan lainnya. Permainan modern seperti catur dan ular tangga juga ada sehingga mereka bisa tumbuh mengenal budayanya," jelas Grace.

Pengajar di Club Merby Krishna mengaku mulanya sulit untuk mengenalkan budaya kepada anak-anak karena mereka lebih banyak tahu permainan digital.

"Tapi ketika anak-anak sudah diperkenalkan dengan permainan hingga musik tradisional seperti Gending Jawa mereka menyukainya. Anak-anak bukan tidak suka musik tradisional tapi karena belum tahu," imbuhnya.

Grace yang kini berusia 53 tahun juga gemar berlakon dalam pentas wayang orang sampai saat ini. Bahkan, Ia didaulat menjadi anggota dewan pembina kelompok wayang orang Ngesti Pandowo Semarang, sejak 2011 lalu. Sang dokter juga pernah menggelar acara wayang untuk anak muda bertajuk Wayang on the Street.

"Awalnya saya mencoba tari-tarian bersama anak saya dan senang akhirnya berlanjut naik pentas wayang orang. Ada pelampiasan hobi," kenang Grace sambil tersenyum.

Sepak terjang Grace juga mendapat dukungan penuh keluarga, termasuk dari sang suami Hardhono Susanto.
"Memang sejak dulu dia menyenangi budaya dan kami juga menikmatinya. Karena itu kami mendukungnya," jelasnya.

Komitmen ibu dua anak ini untuk pelestarian budaya tradisional ini juga mendapat sambutan penyuka seni dan warga sekitar tempat tinggalnya. Upaya Grace menyentuh berbagai sisi budaya mulai dari kumpulan karya kerajinan setempat, kampanye tentang budaya Jawa, hingga minuman tradisional jamu. Ia juga menjalin kekerja sama dengan bakul jamu setempat, untuk menyajikan jamu sehat khas Semarang.

"Kami diajarkan untuk meracik jamu dengan tidak menggunakan bahan pengawet melainkan hanya daun-daunan asli, jadi rasanya segar," ujar peracik Jamu Ibu Tono.

Grace mengaku akan terus berupaya mewujudkan cita-cita menjadikan Semarang sebagai kota seni budaya. "Orang yang memperhatikan budaya lebih bijak," imbuh Grace. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini