Sukses

VIDEO: Ngubek-ngubek Gua Sawarna (II)

Kita juga harus melintasi hutan dengan pepohonan yang masih asri dan segar untuk sampai ke tujuan.

Selain pantai Tanjung Layar yang sudah kita ubek, dan menginap di rumah tinggal khas Desa Sawarna, kini saatnya menjajal wisata alam khas desa sawarna lainnya. Selain pantai, kabarnya di Desa Sawarna juga ada wisata gua.

Untuk mencapai gua ini, kita harus berjalan sekitar 700 meter. Kita juga harus melintasi hutan dengan pepohonan yang masih asri dan segar untuk sampai ke tujuan tim ngubek, Gua Langir.

Jika pantai sudah terlihat, berarti Gua Langir pun sudah dekat. Pantai Gua Langir punya keunikan tersendiri. Karang terjal yang menggelilinginya cocok dijadikan tempat panjat terbing yang eksotis.

Untuk masuk ke dalam gua, dibutuhkan perjuangan. Kita bakal melintasi tanah yang basah dan berlumut. Selain itu, kita juga harus berhati-hati dengan berpegangan pada dinding gua dengan benar jadi kuncinya. Dengan kemiringan hampir 45 derajat membuat pintu masuk gua langir sangat terjal.

Sesampainya di dalam gua, kita akan melihat stalaktit dan stalakmit yang unik. Stalaktit yang merupakan bagian dalam gua yang muncul di bagian atas terlihat mirip candi prambanan yang terbalik, menurut warga setempat/

Ngubek Kripik Pisang

Puas ngubek wisata alam Sawarna, sekarang saatnya ngubek para ibu di Desa Sawarna. Bahan baku dan proses pembuatan yang sederhana membuat kripik pisang jadi keseharian usaha warga setempat.

Kripik pisang Sawarna ini memiliki khas, karena menggorengnya dengan gaya dusun, yakni menggunakan tungku perapian.

Setelah memasak keripik, kini waktunya mengemasnya. Proses pengemasan masih bergaya baheula alias tempo dulu, plastik kripik pisang dikemas dengan cara dibakar sekejap. Satu ikat kripik pisang isi sepuluh kantong kecil dijual seharga Rp 4.000.

Ngubek Lelang Ikan

Setelah mengubek usaha para ibu di Desa Sawarnya, kini giliran ngubek kehidupan para nelayan. Ngubek nelayan di Pulau Manuk. Letaknya bersebelahan dengan tempat pelelangan ikan, kurang lebih jaraknya dua kilometer dari rumah tinggal desa Sawarna.

Dalam sehari bisa puluhan kapal yang merapat di pantai Pulau Manuk, karena di sinilah tempat teraman merapat tatkala cuaca sedang tak bersahabat seperti musim penghujan sekarang. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.