Sukses

Terlambat Ditangani, Bocah Gizi Buruk Meninggal

Lantaran ketiadaan biaya dan minimnya pengetahuan sang orangtua tentang Jamkesmas, seorang bocah penderita gizi buruk di Bogor, Jawa Barat, akhirnya meninggal dalam waktu lima menit setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

Liputan6.com, Bogor: Kisah ironis dialami satu keluarga miskin di Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini. Di ruang instalasi gawat darurat, tubuh Nurmayasari, bocah berusia sembilan tahun, tergolek lemas tak berdaya. Sementara di luar, sang bunda menunggu dengan cemas berharap para dokter bisa menyembuhkan Nurmayasari.

Namun lima menit berselang, tubuh mungil Nurmayasari sudah tak bernyawa lagi. Bocah perempuan itu meninggal akibat gizi buruk akut. Tubuhnya tak mampu lagi menerima asupan gizi. "Sudah dibawa ke puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)," tutur Oom Komariah, ibu kandung Nurmayasari.

Putri dari pasangan Juhdi dan Oom Komariah yang keseharian sebagai tukang ojek dan pedagang sayur keliling, akhirnya harus pulang ke pangkuan Sang Pencipta. Ia tak kuat lagi melawan penyakit gizi buruk yang dialami selama beberapa tahun terakhir.

Awalnya, Nur memiliki berat badan 15 kilogram, namun perlahan menyusut hingga tujuh kilogram. Faktor biaya dan minimnya pengetahuan tentang Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jamkesmas, membuat keluarga tidak berani membawa bocah itu ke rumah sakit.

Andai saja pemerintah bisa memberikan biaya rumah sakit murah untuk mereka yang tidak mampu dan mensosialisasikan pentingnya gizi untuk anak. Tentunya, kasus-kasus gizi buruk tak terus menimpa anak Indonesia. Dan, tak ada lagi Nur-Nur lainnya.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini