Sukses

Hari Ini Endriartono Dilantik Sebagai Panglima TNI

Setelah KSAD, Presiden Megawati kembali akan mengambil sumpah jabatan pimpinan tertinggi TNI Jenderal Endriartono Sutarto. Pelantikan Panglima TNI akan berlangsung hari ini di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Megawati Sukarnoputri akan melantik Jenderal Endriartono Sutarto sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (7/6) ini. Ia menggantikan Laksamana TNI Widodo A.S. yang memasuki masa pensiun. Lelaki kelahiran Purworejo, 55 tahun silam ini resmi menyelesaikan tugasnya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dalam sebuah upacara serah terima jabatan di Parkir Timur Senayan, Jakarta, kemarin sekitar pukul 09.00 WIB. Penggantinya adalah bekas Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD Jenderal Ryamizard Ryacudu [baca: Ryamizard Resmi Menjadi KSAD].

Seperti Ryamizard, karir militer perwira lulusan Akademi Angkatan Bersenjata RI angkatan `71 itu banyak dihabiskan di lapangan. Bapak dua anak ini pernah memimpin pasukan Indonesia dalam sebuah misi pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Irak pada 1989. Ia juga sempat menjadi Komandan Pasukan Pengawal Presiden di masa akhir pemerintahan Presiden Soeharto dan tahun-tahun pertama pemerintahan Bacharuddin Jusuf Habibie, 1998.

Sebelum menjabat Wakil KSAD, Sutarto sempat menjadi Asisten Operasi Kepala Staf Umum (Asops Kasum) TNI dan Komandan Sekolah Staf TNI. Sebenarnya, karir Endriartono mulai bersinar sejak ia diangkat menjadi Asisten Operasi Kasdam Jaya, 1993. Sebelumnya, ia juga pernah berkantor di lingkungan Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I Kostrad, sebagai Kepala Staf Brigif (Kasbrig). Jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Komandan Korem di Biak, dan Kepala Staf Divisi Infanteri I Kostrad.

Endriartono Sutarto mulai menjabat sebagai KSAD sejak dilantik Wakil Presiden Megawati--Wapres saat itu--pada 9 Oktober 2000. Ia menggantikan Jenderal TNI Tyasno Sudarto yang saat ini menjadi perwira tinggi di Mabes TNI [baca: KSAD Endriartono Sutarto, KSAL Indroko Sastrowiryono]. Sebagai KSAD, Endriartono termasuk perwira yang menentang rencana Presiden Abdurrahman Wahid mengumumkan Dekrit Presiden [baca: TNI AD Kembali Menegaskan Penolakan Dekrit].(SID/Imelda Sari dan Dwi Nindyas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.