Sukses

Top 3 News Hari Ini: PSO Tak Cair, Kerja Anies-Sandi Dinilai Tidak Ada Koordinasi

Top 3 News Hari Ini, Direktur Utama PD Dharma Jaya menyesalkan uang reimburse pembelian daging ayam yang sampai saat ini belum dibayar.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News Hari Ini, Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati mengeluh ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno soal dana kewajiban pelayanan publik (PSO) sebesar Rp 41 miliar pada November 2017 tak kunjung cair.

Hal lain yang dikesalkan terkait uang reimburse yang sampai saat ini belum dibayar. Marina mengaku untuk menalangi pembelian daging ayam, dia menggunakan uang kas dari PD Dharma Jaya sendiri.

Sementara itu, Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tengah mencari kandidat calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo sebagai capres.

Siapakah nama-nama yang muncul ke permukaan untuk mendampingi Ketua Partai Gerindra itu? Salah satunya ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sedangkan dari nama non-partai politik, politikus Gerindra menyatakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini

1. Geram Bos BUMD soal Aturan Anies-Sandi: Ibarat Menabur Garam di Lautan

Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno bersiap menggelar rapat dengan jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota, Selasa(17/10). Anies-Sandi tampak necis mengenakan pakaian dinas PNS. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PD Dharma Jaya, salah satu BUMD terbesar yang dimiliki Pemprov DKI. Namun beberapa waktu terakhir mengeluhkan dana kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO) senilai Rp 41 miliar pada November 2017 tak kunjung cair. Menghadapi kondisi itu, PD Dharma Jaya mengutang ke pengusaha pemasok ayam Rp 80 miliar.

Saking kesalnya, Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati memutuskan mengundurkan diri. Dia menilai sistem yang diterapkan di era Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno, tak seperti sebelumnya.

"Kerja sama dengan SKPD tuh beda seperti Gubernur yang lama. Sama saja saya yang menabur garam ke lautan. Kerja dengan tidak ada koordinasi," jelas dia.

Selengkapnya... 

2. Gerindra Cari Pendamping Prabowo, Ada Nama Gatot dan Anies?

Seorang kader membawa spanduk Partai Gerindra di Lapangan Arcici, Jakarta, Minggu (11/3). Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik mengklaim seluruh DPD Gerindra di Indonesia mendukung Prabowo maju dalam Pilpres 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengakui partainya sudah punya nama-nama calon wakil presiden atau cawapres untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Berdasarkan survei yang ada, nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah dua nama yang angka surveinya tertinggi.

Sedangkan untuk nama dari non-partai politik atau parpol, politikus Gerindra menyatakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.

Lantas, kapankah Prabowo Subianto mendeklarasikan sosok cawapres yang akan mendampinginya?

Selengkapnya... 

3. Kisah Keislaman Bung Karno Bikin Pusing Uni Soviet

Presiden Republik Indonesia Achmed Sukarno melambai saat tiba di Washington DC untuk kunjungan resmi,17 Mei 1956. Sukarno adalah presiden pertama Indonesia yang diberi kemerdekaan pada tahun 1945. (AFP PHOTO / INTERNATIONAL NEWS FOTO / DOUG CHEVALIER)

Keislaman Presiden Pertama RI Sukarno atau Bung Karno cukup terkenal di dunia. Bapak bangsa itu bahkan tidak segan membuat pusing negara lain demi kepentingan Islam.

Kala itu, pihak Uni Soviet menghubungi Bung Karno lewat sambungan telepon menyampaikan permohonannya. Jawabannya lantas membuat geger Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Sergeyevich Khrushchev.

"Jawaban Sukarno, Tuan Presiden, saya mau datang ke Uni Soviet kalau Anda menemukan makam Imam Bukhori. Pecah ini kepalanya Khrushchev yang Komunis ini. Suruh cari makam Imam Bukhori. Siapa ini Imam Bukhori," jelas dia.

Selengkapnya...

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini