Sukses

[Cek Fakta] Beredar SMS Berhadiah untuk TKI di Hong Kong

Media Sosial kembali dihebohkan dengan adanya PMI di Hong Kong yang menerima pesan singkat berhadiah dari Depnaker.

Liputan6.com, Jakarta - Media Sosial kembali dihebohkan dengan adanya PMI di Hong Kong yang menerima pesan singkat berhadiah dari Depnaker. Dalam pesan singkat tersebut menyebutkan penerima SMS berhak mendapatkan uang tunai sebesar NT$.350.000 dari negara Indonesia.

"SMS ini benar atau tidak ya," ujar Murti Mega, salah seorang PMI di Hong Kong yang memperoleh pesan singkat melalui postingan di media sosial Facebook.

Dalam pesan singkat juga terlampir no telepon dan alamat website www.DEPNAKER.yolasite.com. Dan penerima pesan telah resmi terpilih mendapatkan penghargaan tanpa diundi.

Untuk mendapatkan hadiah, penerima segera menghubungi call office yang tertera dalam SMS. Pada akhir pesan singkat tertera pengirim dari Depnaker RI dengan SK.No.01.3748775.20.1718.

Fakta:

Menteri Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Hanif Dakhiri menepis isu SMS (pesan singkat) berhadiah yang menyasar Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. Dia mengatakan, Kemnaker tidak pernah mengeluarkan undian berhadiah tersebut. 

“Tidak ada dan tidak benar itu. Kementerian tidak pernah bilang seperti itu. Tolong konfirmasi kalau ada berita gitu-gitu,“ ujar Menteri Hanif usai peresmian Masjid KH Abdurrahman Wahid di Pusat Pendidikan Latihan (Pusdiklat) Kemnaker, Kampung Makassar, Jakarta Timur, Selasa 13 Maret 2018. 

Menteri Hanif berpesan kepada PMI di manapun agar bersikap hati-hati dalam menyikapi rumor atau isu apapun tentang undian berhadiah dari Kemnaker. “Kalau ada informasi yang tidak jelas, tolong dicek dulu, bisa dimention," tambah Hanif.

Dalam kesempatan sama Direktur Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN) Kemnaker, Soes Hindharno menyampaikan hal senada.

"Itu tidak benar. Kami tidak pernah ada undian berhadiah bagi TKI teladan," ujar Soes Hindharno.

Soes berpesan, kepada TKI di luar negeri agar tidak mudah terhasut dengan informasi bohong (hoax). " TKI jangan mudah kabar hoax, harus cek dan ricek biar tidak tertipu," ujar Soes seraya berjanji akan melakukan penelusuran atas informasi tersebut dengan pihak terkait.

Kesimpulan: HOAX

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini