Sukses

Pipa PGN Bocor, Sandiaga: Jangan Sampingkan Kaidah SOP

Sandi menegaskan dalam membangun infrastruktur, mengejar target tepat waktu tetap harus dibarengi SOP keselamatan kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno angkat bicara soal kebocoran pipa gas PGN karena terkena bor proyek Light Rail Transit (LRT) di MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Sandiaga meminta agar semua pihak mengutamakan keselamatan kerja.

"Kami mengimbau utamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Membangun itu bagus, mengejar target itu bagus, tetapi jangan kesampingkan kaidah-kaidah SOP yang benar," ujar Sandiaga di Gedung Dinas Teknis,Jakarta Pusat, Selasa (13/3/2018).

Sandiaga mengatakan kebocoran pipa gas itu merupakan salah satu kesalahan yang fatal. Apalagi, jaringan pipa gas yang bocor selama ini digunakan untuk kepentingan masyarakat.

"Sekarang masih dalam investigasi. Tapi kita patut bersyukur tidak ada korban. Tapi kita juga terenyuh karena terjadi lagi kecelakaan," katanya

Sandi menegaskan dalam membangun infrastruktur, mengejar target tepat waktu tetap harus dibarengi SOP keselamatan kerja.

"Mungkin mereka dikejar tayang. Tapi kalau mereka bisa komit bersama-sama dengan kami. Teman-teman disnaker sudah turun pagi ini. Kita pastikan bahwa seluruh pembangunan di DKI, diutamakan keselamatan dan kesehatan dari para pekerjanya," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Butuh 16 Jam

Sebelumnya, Kepala Distribusi Gas Regional 1 PT PGN Rangga Radji mengatakan pihaknya saat ini memproses perbaikan pipa gas bocor.

Sejumlah perkakas telah diterjunkan, seperti mesin kompresor, bor, genset dan mesin pemotong.

Targetnya, perbaikan dilakukan dalam waktu sekira 16 jam. Bila perbaikan berhasil, gas dapat tersalurkan kembali kepada pengguna terdampak, seperti di Apartemen Kalibata City, dan Rusun Bidara Cina.

"Jadi 16 jam selesai, setelah itu police line dibuka," ucap Rangga Radji. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.