Sukses

Banjir Rendam Akses Jalan Penghubung di Bandung

Jalan Soekarno-Hatta yang menghubungkan kawasan Kiara Condong dan Cibiru, semalam terendam banjir setinggi 50 cm.

Liputan6.com, Bandung - Hujan deras yang mengguyur kawasan Bandung mengakibatkan kawasan Gedebage Tergenang pada Kamis (8/3) malam.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (9/3/2018), akses utama di Jalan Soekarno-Hatta lumpuh sehingga arus lalu lintas dialihkan ke daerah Ujung Berung.

Jalan Soekarno-Hatta yang menghubungkan kawasan Kiara Condong dan Cibiru, semalam terendam banjir setinggi 50 cm. Akibatnya tidak sedikit kendaraan yang mogok karena nekat melintasi genangan air.

Banjir di Gedebage ini memutus akses lalu lintas, sehingga kemacetan dari arah Kiara Condong ke Cibiru maupun sebaliknya tidak dapat dihindari. Untuk mengurangi kemacetan, petugas terpaksa mengalihkan arus lalu lintas ke arah Ujung Berung.

Di Cirebon, hujan deras yang mengguyur selama empat jam juga mengakibatkan ribuan rumah warga di tiga kecamatan di Cirebon, terendam banjir. Warga yang terendam berada di Kecamatan Lemah Abang, Astanajapura dan Pangenan. Di tiga kecamatan ini, ketinggian air bervariasi mulai 50 cm hingga satu meter.

Selain merendam rumah, banjir juga merusak sejumlah tempat ibadah dan gedung sekolah.

Dalam sebulan terakhir sudah enam kali kawasan tersebut terendam banjir. Warga berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai agar air tidak mudah meluap dan masuk ke perumahan warga.

Sementara itu, ratusan rumah di Desa Sumber Anyar, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Kamis siang, diterjang banjir bandang. Musibah tersebut membuat warga panik dan berlari menyelamatkan diri.

Banjir bandang terjadi setelah wilayah pegunungan diguyur hujan deras. Tidak lama kemudian, debit air sungai di desa setempat meningkat dan meluap ke rumah warga.

Tidak hanya di Desa Sumber Anyar, desa yang bersebelahan yakni Desa Sumber Waru, juga dilanda banjir bandang. Bahkan di desa ini banjir merusak dua rumah warga dan satu rumah hanyut terbawa arus air.

Sebagian warga memilih mengungsi karena khawatir ada banjir bandang susulan.