Sukses

Lewat Indonesia Berbicara, Kevin Tan Ajak Pemuda Melek Politik

Melalui diskusi seputar dunia politik, Kevin membangun komunitas Indonesia Berbicara.

Liputan6.com, Jakarta - Ada anggapan, anak-anak milenial enggan bersentuhan dengan dunia politik. Bahkan generasi zaman now kerap dituding apatis. Padahal, suara mereka sangat signifikan.

Pada Pilpres 2014 misalnya, jumlah pemilih pemula mencapai 22 juta atau 11% dari 186 juta pemilih.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (19/2/2018), pria bernama Kevin Tan, lulusan sarjana Hubungan Internasional berusia 23 tahun mengajak untuk meningkatkan kesadaran berpolitik di lingkungannya 3 tahun lalu. Melalui diskusi seputar dunia politik, Kevin membangun komunitas Indonesia Berbicara. Di sini generasi muda bisa menyalurkan aspirasi terkait berbagai persoalan bangsa.

"Bagi saya Indonesia rumah kita bersama, mau kita berbeda suku, ras dan agama, mungkin seberapa jauh politik itu keruh, seharusnya kita sebagai anak muda jangan lihat sisi negatifnya," ujar founder Indonesia Berbicara, Kevin Tan.

Memanfaatkan teknologi mutakhir, Indonesia Berbicara memudahkan generasi milenial mengakses perbincangan dari segenggam smartphone. Kini ribuan anak muda dari berbagai kota aktif membahas isu-isu terhangat dari soal pilkada, kebijakan pemerintah hingga ulah presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Justru itulah hebatnya seorang Kevin Tan, dia bisa melihat kedepan dimana dia tahu target pasarnya itu anak muda," kata seorang sahabat Calvin Khoe.

Kevin tak sendirian, dia menggandeng 18 komunitas yang konsisten menggelar diskusi mingguan di Indonesia Berbicara.

"Setelah bergabung, aku sadar sisi lain politik itu seperti apa dan pemuda itu butuh untuk apatis terhadap politik karena memang itu nggak bisa dipisah dari kehidupan sehari-hari," ujar seorang anggota Indonesia Berbicara, Naura Nabila.

Inilah buah dari keresahan Kevin Tan. Melalui Indonesia Berbicara, dia merangkul ribuan anak muda untuk menjadi agen perubahan yang menjadikan Indonesia lebih baik untuk anak cucu kita.