Sukses

Dakwaan Jaksa Ungkap Kesepakatan Syahrini dengan Bos First Travel

First Travel memberangkatkan penyanyi Syahrini umrah menggunakan paket VIP. Layanan itu bukan tanpa balas jasa.

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Syahrini berada di pusaran kasus penipuan biro perjalanan umrah First Travel. Namanya disebut-sebut dalam surat dakwaan tiga bos First Travel, Andika Surachman, dan Anniesa Devitasari Hasibuan No Reg Perkara PDM-226/Depok/12/2017.

Penuntut umum, Heri Jerman, menyampaikan, First Travel menggunakan artis Rini Fatimah Jaelani alias Syahrini untuk mempromosikan biro perjalanan umrah tersebut. Syahrini diberangkatkan umrah menggunakan paket VIP.

Namun, layanan itu tidak diberikan tanpa imbal balik. Selama perjalanan, Syahrini diharuskan memakai atribut First Travel. Ia juga diminta membuat vlog, video, dan foto.

Heri Jerman melanjutkan, Syahrini wajib mengunggah dan memublikasikan minimal dua kali sehari setiap rangkaian perjalanan. Hal itu dilakukan sejak berangkat hingga pulang dengan menggunakan hastag First Travel.

"Timbal baliknya seperti itu," ujar dia.

Selain menggunakan figur publik, First Travelmenawarkan paket perjalan umrah melalui media Facebook dengan judul "Umroh Promo 2017" serta membuat brosur dengan desain bentuk warna dan tulisan yang menarik.

"Melalui cara-cara itu berhasil mendapatkan calon jamaah yang telah membayar biaya paket," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembacaan Dakwaan Terhenti

Saat JPU membacakan harta kekayaan yang dimiliki Anniesa Devitasari Hasibuan, pengunjung sidang berteriak-teriak.

"Uang jemaah itu," teriak salah satu pengunjung, Senin (19/2/2018).

"Gila. Banyak banget uangnya," timpal pengunjung lain.

JPU membacakan bahwa uang nasabah First Travel digunakan untuk membeli sejumlah barang mewah. Antara lain tas mahal hingga puluhan juta serta menyewa apartemen mewah Rp 400 juta.

Isi dakwaan itu kembali membuat pengunjung sidang riuh. Bahkan, Ketua Majelis Hakim Soebandi sempat menghentikan sementara pembacaan dakwaan. Dia meminta pengunjung sidang First Travel untuk tertib.

"Ini persidangam, bukan pasar, tolong tenang. Bantu Pengadilan Negeri Depok menyelesaikan persidangan ini," ucap dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.