Sukses

Pedagang Oleh-Oleh Merugi Akibat Penutupan Jalur Puncak

Bahkan dalam sehari bisa saja tak ada wisatawan yang berbelanja oleh-oleh di lapak mereka.

Fokus, Puncak - Suasana sepi sudah terlihat sejak pintu gerbang utama menuju lokasi wisata Taman Safari, Cisarua, Bogor pada Jumat pagi. Peristiwa longsor disusul penutupan jalur Puncak menjadi penyebab utama menurunnya jumlah wisatawan yang melewatkan akhir pekan di kawasan Puncak.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Sabtu (17/02/2018), pengunjung yang tetap datang ke Taman Safari mengaku kecewa karena tidak bisa berwisata hingga Puncak Pass. Mereka berharap pekerjaan penanganan longsor segera selesai.

Anjloknya jumlah pengunjung ini diakui oleh Petugas Humas Taman Safari Indonesia, Yulius Suprihardo sebagai imbas dari peristiwa longsor dan penutupan jalur Puncak. Menurut Yulius dalam libur imlek ini jumlah pengunjung mengalami penurunan lebih dari separuh jumlah pengunjung pada libur imlek tahun sebelumnya.

Padahal pihaknya baru saja melepas singa putih dari Afrika Selatan yang tergolong langka yang diharapkan mampu menjadi daya tarik baru bagi calon pengunjung.

"Memang pengunjung Taman Safari tahun ini menurun dibandingkan liburan imlek tahun lalu, penurunan pengunjung sekitar 60%," kata Humas Taman Safari Indonesia Yulius Suprihardo.

Longsor dan penutupan jalur Puncak juga berdampak pada para pedagang oleh-oleh khas Cianjur di kawasan Kebun Raya Cibodas. Bahkan dalam sehari bisa saja tak ada wisatawan yang berbelanja oleh-oleh di lapak mereka. Padahal di hari-hari biasa, berbagai penganan kering khas Cianjur selalu menjadi daya tarik pengunjung.

"Semenjak ada penutupan jalur Puncak pendapatan kita nol besar. Padahal hari-hari biasanya ada saja pengunjung yang datang," kata salah seorang pedagang. 

Hingga kini jalur wisata Gunung Mas menuju ke kawasan Cianjur masih dalam proses perbaikan oleh pihak Kementrian PUPR dan juga Dirjen Angkutan Darat.