Sukses

Menebak Kandidat Pasangan Jokowi di Pilpres 2019

Jokowi menjadi calon presiden terkuat pada Pilpres 2019 versi LSI Denny JA. Siapa saja kandidat wakilnya?

Liputan6.com, Jakarta - Jokowi menjadi kandidat calon presiden (capres) terkuat di Pilpres 2019 versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Elektabilitas Jokowi mencapai 48,50 persen. Sementara sisanya, tersebar ke sejumlah nama seperti Prabowo Subianto, Agus Harimurti Yuhoyono, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, dan lainnya dengan total 41,20 persen.

Selain capres, LSI Denny JA juga menyoroti sejumlah nama potensial yang akan maju sebagai calon wakil presiden (cawapres). Nama-nama itu disaring dengan melihat latar belakang yang dinilai berpotensi dipilih masyarakat.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menyampaikan, ada 5 latar belakang dalam bursa cawapres yang dirinci. Mulai dari militer, Islam, partai politik, kepala daerah provinsi terbesar, dan profesional.

"Pertama ada tiga cawapres berlatar belakang militer. Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, dan Moeldoko," kata Adjie di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat 2 Februari 2018.

Selengkapnya seputar calon wakil Jokowi di Pilpres 2019 dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ramalan Hendropriyono

Ketua Umum PKPI Hendropriyono meramalkan, pada Pilpres 2019, Indonesia akan punya presiden dan wakil presiden yang memahami masalah ekonomi dan bisnis. Selain itu, keduanya juga berjiwa nasionalis dan mempunyai keimanan yang kuat.

"Kita akan punya sepasang presiden dan wapres yang beraliran Nasaeb, nasionalis, agama, ekonomi dan bisnis," ujar Hendropriyono.

3 dari 3 halaman

Ramalan Bisa Gugur

Namun, kata Hendropriyono, prediksi itu akan mentah jika dalam pelaksanaan Pilpres 2019 terjadi hal-hal yang di luar dugaan. Misalnya, terjadi kekerasan di masyarakat yang membuat pelaksanaan Pilpres 2019 jadi tak kondusif.

"Jika terjadi demokrasi jalanan atau kudeta militer, maka perkiraan tadi gugur atau batal dengan sendirinya," ucap mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.