Sukses

Aksi Simpatik Warga Usai Penyerangan Gereja Santa Lidwina

Warga mengaku prihatin dan berharap kejadian ini tidak merusak hubungan baik antarumat beragama.

Liputan6.com, Yogyakarta - Penyerangan Gereja Santa Lidwina di Sleman, Yogyakarta, pada Minggu pagi mengndang simpati berbagai kalangan.

Seperti ditayangkan Liputan6 Malam SCTV, Selasa (13/2/2018), sehari pasca penyerangan, ungkapan simpati dari masyarakat sekitar gereja terus mengalir, termasuk dari warga yang berbeda agama. Mereka ramai-ramai datang membersihkan gereja agar bisa segera digunakan kembali beribadah. Warga mengaku prihatin dan berharap kejadian ini tidak merusak hubungan baik antar umat beragama.

"Saya turut prihatin atas kejadian ini, semoga peristiwa ini tidak terjadi lagi di tempat lain", kata salah satu warga Jirhas Rani.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut Suliyono, pelaku penyerangan di Gereja Katolik Santa Lidwina, terindikasi menganut radikalisme. Selain itu, pelaku juga pernah mencoba ke Suriah namun gagal.

"Pelaku berasal dari Banyuwangi dan ada indikasi kuat terkena paham radikal. Dia pernah membuat paspor untuk ke Suriah tapi tidak berhasil", ujar Jenderal Tito.

Hingga kini polisi masih mendalami apakah pelaku tergabung dengan jaringan tertentu atau hanya sendiri.