Sukses

Ini Penyebab Tumpukan 1.590 Ton Sampah di Ciliwung

Sebagian besar sampah berasal dari hulu sungai.

Fokus, Jakarta - Bermodalkan pelampung tanpa alas kaki, petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta turun ke sungai. Mereka menyeburkan diri ke Kanal Banjir Barat, Penjaringan, Jakarta Utara untuk membersihkan sampah yang tersangkut di bawah jembatan supaya air bisa mengalir dengan lancar.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Rabu (7/2/2018), sejak banjir kiriman dari Bogor melanda Jakarta, petugas terus disiagakan di aliran sungai yang berpotensi banjir, salah satunya di jembatan Kampung Melayu yang sampahnya mencapai 1.590 ton. Sebagian besar sampah berasal dari hulu sungai.

"95 persen itu adalah yah pohon-pohon, rumput-rumput bambu, sterofom dan lain-lain. Memang kalau dilihat tipikal sampah yang ada di hulu. Yah karena batang-batang pohon yang diberikan sebagian besar mungkin dari dampak longsornya bantaran Sungai Ciliwung pada saat intensitas hujan tinggi," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Isnawa Adji.

Sementara itu, di Jatinegara Barat, Jakarta Timur banjir yang telah surut dimanfaatkan petugas untuk membersihkan jalan dari lumpur. Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan.

"Kesulitannya memang sebagian besar sudah mengering dan menyatu dengan aspal. Alhamdulillah kerja sama dengan pihak PPSU, kecamatan, kelurahan kita dibantu untuk disapuin sehingga tanah yang melekat di aspal InsyaAllah bersih semua," kata Kasi Ops Damkar Jatim, Gatot Sulaiman.

Di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan surutnya banjir membuat warga mulai membersihkan rumah dan jalan dari lumpur. Namun, warga masih memilih bertahan di pengungsian lantaran khawatir banjir kembali melanda. Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Kampung Pulo. Surutnya banjir membuat warga mulai membersihkan tempat tinggal mereka.