Sukses

Bamsoet: Fahri Hamzah Lebih Cocok di Golkar, Bukan PKS

Karakteristik seorang Fahri Hamzah lebih cocok berada di bawah naungan partai berlambang beringin tersebut. Dibanding dengan berada di PKS.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, dia merupakan orang pertama yang mengajak Fahri Hamzah untuk masuk ke Partai Golkar.

Menurutnya, karakteristik seorang Fahri Hamzah lebih cocok berada di bawah naungan partai berlambang beringin tersebut. Dibanding dengan berada di dalam partai asalnya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Ya saya yang memang mengajak Fahri pertama kali ke Golkar untuk bergabung. Karena karakternya itu cocoknya bukan di PKS, tapi di Golkar," ucap Bamsoet di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2018).

Menurutnya, kebiasaan Fahri yang suka menyentil kinerja Presiden Jokowi pun bukanlah masalah. Meskipun Golkar merupakan partai pendukung pemerintah.

Bamsoet menyebutkan, Fahri Hamzah suka melontarkan kritiknya terhadap pemerintah dikarenakan ia saat ini tidak dinaungi partai. Menurutnya jika wakil ketua DPR tersebut berada di Partai Golkar, nantinya akan patuh dengan aturan Golkar.

"Ya itu kan Fahri karena ada di PKS dan tidak punya partai. Ketumnya Allah SWT. Kalau di Partai Golkar, ya pasti patuh sama aturan Golkar," sebutnya.

Meskipun begitu Bamsoet menuturkan, berdasarkan penglihatannya mengenai karakter seorang Fahri Hamzah maka kecil kemungkinan Wakil Ketua DPR RI tersebut akan pindah partai.

Karena menurutnya, ia dan Fahri memiliki kesamaan terkait partai politik, yakni hanya setia pada satu partai yang telah menaunginya sampai nanti.

"Sama kurang lebih sama saya lah kalau sudah satu, ya sudah. Kayak dia sudah PKS ya sampai mati pun PKS. Saya yakin Fahri akan bertahan di PKS. Sama kayak saya di Golkar, walaupun Golkar bubar, ya saya tidak akan pindah partai lain," tutur Bamsoet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Satu Karakter

Politikus Partai Golkar ini mengungkapkan sebenarnya tidak ada kriteria khusus untuk masuk ke partai berwarna kuning itu. Siapapun boleh masuk ke dalam partai itu.

"Siapapun boleh masuk dan boleh keluar," ungkap Bamsoet.

Kendati demikian, Ketua DPR RI ini menyatakan ajakan terhadap Fahri Hamzah merupakan peristiwa politik biasa. Belum ada perbincangan lebih jauh dengan ketua umum Golkar terkait ini. Begitu juga belum adanya tawaran secara formal terhadap Fahri Hamzah.

Bamsoet mengatakan bukan hanya Fahri Hamzah yang pernah diajaknya masuk ke dalam Partai Golkar. Namun, Sekjen Partai Hanura kubu "Ambhara" Syarifuddin Suding pun diakuinya dapat diajak masuk jika memang tidak lagi di Hanura.

"Ke Sudding pun saya tawarkan kalau memang dia sudah tidak lagi di Hanura. Golkar terbuka. Pokoknya siapa saja yang mau di Golkar saya tawarkan," kata Bamsoet.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.