Sukses

Selain Asmat, Gizi Buruk Juga Terjadi di Tanjung Priok

Orang tua balita penderita gizi buruk sebagian besar tinggal di pemukiman padat dan lingkungan yang kurang sehat.

Fokus, Jakarta - Sejumlah ahli gizi dari puskesmas Kecamatan Tanjung Priok mendatangi rumah sejumlah balita penderita gizi buruk di kawasan Sunter Jaya. Mereka melakukan pemantauan perkembangan kondisi kesehatan serta memberikan penyuluhan dan memberikan makanan tambahan seperti susu dan biskuit kalori tinggi.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Minggu (4/2/2018), orangtua balita penderita gizi buruk sebagian besar tinggal di pemukiman padat dan lingkungan yang kurang sehat. Sejumlah orang tua mengaku tidak mengetahui jika anaknya menderita gizi buruk.

"Mungkin anak saya ini kena gizi buruk dari lahir, saya tidak pernah tahu kalau anak saya ini kena gizi buruk. Gejala awalnya anak saya ini ada benjolan di belakang kepala," kata salah seorang ibu pasien gizi buruk.

Selain menangani penderita gizi buruk, petugas puskesmas juga memberi penyuluhan agar warga bisa hidup secara sehat untuk mencegah gizi buruk.

"Untuk balita gizi buruk kita ada makanan formula dan pemberian biskuit. Dan itu kita pantau apakah benar dikonsumsi oleh balita. Selain itu, kita juga melakukan penimbangan terhadap balita untuk mengetahui perkembangan balita tersebut," kata Kepala Puskesmas Tanjung Priok dr. Atiqa.

Saat ini jumlah balita penderita gizi buruk di Kecamatan Tanjung Priok sudah menurun tajam. Dari 69 anak, kini tinggal empat balita. Selain di Tanjung Priok, kasus gizi buruk juga terjadi di 5 kecamatan lain di Jakarta Utara.