Sukses

Anies: Gedung Terbakar di Museum Bahari Baru Direnovasi November

Anies berharap, kebakaran yang melanda Museum Bahari menjadi pelajaran untuk DKI mengamankan koleksi museum.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, gedung C Museum Bahari yang terbakar, baru selesai direnovasi total pada November 2017. Bahkan, Dinas Pariwisata baru saja melaksanakan rapat antisipasi kebakaran.

"Sebenarnya kalau bicara antisipasi, tadi malam Ibu Kadis memimpin rapat soal itu. Jadi baru rapat tadi malam, paginya kejadian. Jadi kita memang sudah menyiapkan antisipasinya supaya tidak ada kejadian ini, di-review semua tempat-tempat yang ada risiko, disiapkan mitigasinya, disiapkan alat-alatnya," kata Anies di lokasi, Selasa (16/1/2018).

Namun, lanjut Anies, kebakaran telah terjadi. Dia berharap, kondisi ini menjadi pelajaran untuk DKI mengamankan koleksi museum.

Gedung yang dibangun sejak 1771 ini pun sudah diasuransikan dan mengandung nilai sejarah tinggi.

"Bangunan (dulu) menjadi tempat penyimpanan rempah-rempahnya VOC waktu itu. Jadi ini salah satu gedung memang punya catatan sejarah panjang. Nah di Jakarta, tempat-tempat seperti ini kita amankan, nanti kita akan pasti review semuanya," kata dia.

Sebagai bahan evaluasi kebakaran Museum Bahari tersebut, ada dua langkah yang dilakukan Pemprov, yaitu pertama mengamankan seluruh koleksi yang ada di sini, dan hanya yang berkepentingan yang bisa masuk.

Kedua, barang-barang yang masih ada di sini harus bisa diselamatkan. Karena merupakan barang yang punya nilai sejarah.

"Tadi ada yang tanya berapa nilai kerugiaannya, ini priceless, nggak bisa dinilai dengan rupiah," Anies Baswedan menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terbakar Pagi

Kebakaran melanda Museum Bahari, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018) pagi. Kebakaran melanda sejak pukul 08.45 WIB.

Hingga pukul 10.24 WIB, api masih berkobar di Museum tempat penyimpanan koleksi benda-benda bahari bersejarah.

"Asap masih tebal," kata Kepala Museum Bahari Husni Sonizar, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (16/1/2018).

Husni mengatakan, api melahap Gedung A Blok 1 dan 2 dan Gedung C Blok 1 dan 2. Gedung tersebut merupakan tempat penyimpanan benda-benda bersejarah di bidang bahari.

"Beberapa blok sudah tidak bisa didselamatkan," kata Husni.

Di Gedung A lantai dasar berisi koleksi benda-benda Angkatan laut. Sementara di lantai satu merupakan diorama tentang sejarah dan tokoh-tokoh kelautan internasional. "Di Blok C lantai dasar merupakan gudang, lantai satu berisi alat-alat navigasi laut dan miniatur perahu," lanjut Husni.

"Asap masih tebal, belum bisa masuk," kata Husni.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.