Sukses

Kata Oesman Sapta soal Mosi Tidak Percaya dari Pengurus Hanura

Pengurus Partai Hanura mengajukan mosi tidak percaya kepada sang ketua umum, Oesman Sapta.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanuta Oesman Sapta Odang atau OSO enggan menanggapi soal mosi tidak percaya terhadap dirinya.

"Nanti saja, nanti saja," kata OSO di Manhattan Hotel, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).

Tak mau kalah, OSO pun langsung menggelar rapat koordinasi terkait pemberhentian Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding di Ballroom Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pantauan Liputan6.com, setelah menjawab, OSO yang menggunakan kemeja warna khas Hanura langsung melenggang ke ruang rapat yang sudah disediakan.

Saat ini, rapat tertutup sedang dilaksanakan. Belum diketahui siapa saja petinggi-petinggi Hanura yang hadir.

Sebelumnya, DPP Hanura ajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai ketua umum. Sekjen Hanura, Sarifuddin Sudding, memimpin rapat pengurus harian dengan agenda tersebut.

Rapat pengurus harian dihadiri oleh dewan pembina, penasihat, dan dewan pakar. Ia pun mengungkapkan alasan mosi tidak percaya.

"Semata-mata demi perbaikan Partai Hanura ke depan. Kita ambil suatu sikap. (pengurus) Kota terbelenggu dengan sikap-sikap arogan (pemimpin), prinsip hati nurani jauh dari perjuangan Hanura saat ini," kata Oesman Sapta di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

27 DPD

Pengurus Partai Hanura mengajukan mosi tidak percaya kepada sang ketua umum, Oesman Sapta. Mosi tidak percaya itu diklaim berasal dari 27 DPD dan 400 tingkat cabang.

"Mosi tidak percaya yang ada saat ini di dewan pembina, di pengurus harian, itu 27 DPD Partai Hanura seluruh Indonesia dan ada 400 sekian DPC," ujar Sekjen Hanura, Sarifudin Sudding, di Jakarta, Senin (15/1/2018).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.