Sukses

Polisi Korban Lemparan Molotov di Polsek Bontoala Jalani Operasi

Brigadir Polisi Yudirsan menderita luka di bagian pinggul sebelah kanannya karena terkena serpihan ledakan bom molotov.

Liputan6.com, Makassar - Anggota Unit Opsnal Polsek Bontoala, Brigadir Polisi (Brigpol) Yudirsan mengalami luka cukup serius pascapelemparan molotov oleh pria misterius di markas Polsek Bontoala, Jalan Sunu, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/1/2018) sekitar pukul 03.15 Wita. Ia bahkan harus menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Yudirsan menderita luka di bagian pinggul sebelah kanannya karena terkena serpihan ledakan molotov. Selain Yudirsan, Kapolsek Bontoala, Kompol Rafiuddin juga menderita luka di bagian tangannya.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono mengatakan, setelah menjalani operasi, Yudirsan saat masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

"Kondisinya berangsur membaik setelah menjalani perawatan dan operasi tim dokter," kata Umar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serpihan Besi

Dari hasil keterangan tim dokter, lanjutnya, lukanya serius yang dialami Brigpol Yudirsan terjadi di pinggul kanannya, sementara kaki kiri dan tangan kirinya hanya mengalami luka ringan. Luka itu disebabkan serpihan besi dari bom molotov berdaya ledak rendah yang dilemparkan ke arahnya dini hari tadi.

"Tidak terlalu berbahaya dan mungkin beberapa hari nanti dirawat di RS untuk perawatan lebih lanjut," ungkap Umar.

Sebelumnya, Markas Polsek Bontoala yang terletak di Jalan Sunu, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, dilempari bom berdaya ledak rendah oleh pria misterius pada Senin, 1 Januari 2018 sekitar pukul 03.15 Wita.

Akibatnya dua polisi jadi korban ledakan tersebut. Keduanya adalah Kepala Kepolisian Sektor Bontoala, Kompol Rafiuddi,n dan seorang anggotanya, Brigadir Polisi Yudirsan. Pelaku berhasil melarikan diri dan masih dalam pengejaran aparat kepolisian hingga saat ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.