Sukses

Sempat Patah, Jembatan Cipamingkis Jonggol Aman Dilintasi

Sempat patah pada April 2017 akibat salah satu fondasi jembatan tersebut amblas karena tergerus arus Sungai Cipamingkis.

Liputan6.com, Bogor - Jembatan Cipamingkis yang menghubungkan Jakarta-Cianjur kini sudah bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun empat. Ini setelah jembatan tersebut telah diperbaiki dengan menelan anggaran sebesar Rp 11 miliar.

Jembatan yang berada di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, ini sempat patah pada April 2017 akibat salah satu fondasi jembatan tersebut ambles karena tergerus arus Sungai Cipamingkis.

Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Pemprov Jabar, Guntoro, mengemukakan, Jembatan Cipamingkis sudah bisa dilewati masyarakat sekitar terutama para pemudik maupun pelancong yang hendak mengisi libur Natal dan Tahun Baru 2018.

Tak hanya itu, jalur alternatif Jonggol ini juga sangat vital karena biasa digunakan warga Jakarta dan sekitarnya yang hendak menuju Cianjur maupun Bandung pada saat jalur Puncak ditutup pada pergantian tahun.

"Jalur alternatif Jonggol sangat vital dan bisa sedikit mengurai kemacetan di jalur Puncak saat Lebaran, Natal, dan Tahun Baru," kata Guntoro, belum lama ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Turun Tangan

Karenanya, usai Jembatan Cipamingkis patah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memerintahkan jajarannya untuk segera dilakukan percepatan pembangunan jembatan sepanjang 90 meter itu.

Kemudian, digulirkan anggaran sekitar Rp 11 miliar, hasil patungan antara Pemprov Jabar dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (Kementerian PUPR). Hibah dari Kementerian PUPR sebesar Rp 4,3 miliar, sedangkan Pemprov Jabar sebesar Rp 7 miliar.

"Karena anggarannya tidak mencukupi, jadi Kemen PU memberikan bantuan anggaran," kata dia.

Patahnya Jembatan Cipamingkis membuat aktivitas warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor juga terganggu. Bagi warga Kecamatan Cariu dan Tanjungsari harus melewati Karawang untuk menuju ke Kecamatan Cileungsi, Citeureup, dan lainnya. Begitu juga sebaliknya.

Warga sempat membangun dua jembatan darurat dari bambu, tapi jembatan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Itu pun hanya dapat lalui pagi hingga sore hari. Jika hujan turun, jembatan bambu ditutup untuk mencegah luapan air sungai.

"Selama delapan bulan aktivitas warga terganggu akibat jembatan patah," kata Haji Idris warga Desa Sirnagalih, Jonggol.

3 dari 3 halaman

Tergerus Erosi

Jembatan Cipamingkis patah disebabkan tiang fondasi ambles akibat erosi arus sungai.

"Kerusakan juga diperburuk karena jembatan sering dilalui kendaraan yang melebihi tonase," kata Yongga saat meninjau kondisi Jembatan Cipamingkis di Kampung Jagaita, Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jumat (14/4/2017) sore.

Menurut dia, tiang jembatan tersebut mengalami penurunan hingga 1,6 meter sehingga menyebabkan konstruksi jembatan patah pada bagian tengah.

"Karena bawah fondasi terus tergerus arus ditambah sering dilalui truk melebihi tonase akhirnya ambles," kata Yongga.

Meski demikian, pihaknya tidak bisa membuat jembatan sementara atau beiley di lokasi tersebut karena butuh waktu cukup lama. Selain itu, tahun ini Pemprov Jabar sudah menganggarkan untuk memperbaiki jembatan yang menghubungkan Cileungsi-Cariu-Cianjur itu.

"Memang sudah mau diperbaiki dan sekarang sudah masuk tahap tender, tapi ternyata jembatannya keburu ambles," ungkap Yongga.

Jembatan Cipamingkis di Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, putus pada Kamis malam kemarin. Peristiwa ini terjadi saat wilayah tersebut diguyur hujan deras.

Akibat kejadian tersebut, kendaraan dari Cariu-Cianjur menuju Cileungsi maupun arah sebaliknya tidak bisa melintas.

Sejak ruas jalan tersebut tak dapat dilalui kendaraan, kepolisian setempat sudah mengalihkan arus kendaraan ke beberapa titik ruas jalan alternatif.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.