Sukses

Sandiaga: Twitter Saya Isinya Bully Semua

Sandiaga Uno hadir dan menyerahkan hadiah kepada pemenang kompetisi Jakarta Open Data Challenge HackJak 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno hadir dan menyerahkan hadiah kepada pemenang kompetisi Jakarta Open Data Challenge HackJak 2017 di Bappeda, Jakarta.

HackJak merupakan perlombaan untuk memanfaatkan data yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta. Tujuan dari HackJak adalah mendorong DKI Jakarta agar menjadi open city melalui open government.

Pemanfaatan data ini dibuat dalam 3 bidang perlombaan yakni hackaton, visualthon, dan designathon.

Kepala Bappeda DKI Tuti Kusumawaty mengatakan, jumlah peserta lomba HackJak dari tahun ke tahun meningkat. Pada 2017, peserta HackJak bertambah drastis dalam waktu dua hari saat tweet tentang kompetisi HackJak di retweet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Bapak Wagub (Sandi) tidak retweet. Mungkin kalau tahun depan retweet pesertanya tambah banyak," ujar Tuti saat sambutan.

Sandi pun terlihat bingung mendengar pernyataan tersebut.

Saat pidato pun Sandi memberikan keterangan mengenai peristiwa tersebut.

"Kalau minta retweet Ibu nanti bilang saya saja ya, soalnya twitter saya isinya bully semua," ucap Sandiaga yang sontak disambut tawa audiens.

Sandi pun menjelaskan maksud pernyataannya tersebut.

"Lihat aja twitter saya isinya. Twitter saya ketutup kan semua. Jadi kemarin Bu Tuti bilang 'Pak Gub nge-retweet, mungkin kalau Pak Sandi nge-retweet lebih banyak pesertanya. Jadi saya bilang mohon maaf Bu nggak keliatan kali isinya ketutup twitter saya banyak yang gitulah," tutur Sandiaga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hentikan Saling Cibir

Sandi menginginkan ajang HackJak ini bisa dijadikan momen untuk menghentikan saling bully di media sosial.

"Tadi pagi Pak Jokowi sampaikan, sudahlah yuk kita hentikan nih saling mencibir, memecah belah di sosial media. Presiden sudah sampaikan seperti itu jadi yuk kita sama-sama gunakan kesempatan ini untuk menghentikan kegiatan-kegiatan yg membelah bangsa kita," pesan Sandi.

Sandi berharap media sosial dapat dimanfaatkan untuk bersatupadu satu sama lain.

"Justru medsos itu dipakai untuk merekatkan kita," tegas Sandi.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.