Sukses

Sandi Minta Dinkes Tingkatkan Kewaspadaan Penyakit Difteri

Sandi meminta Dinkes DKI dapat meyakinkan masyarakat terkait manfaat dari vaksin tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Data Kementerian Kesehatan mencatat hingga November 2017, ada 95 kabupaten/kota dari 20 provinsi melaporkan kasus difteri. Pemprov DKI pun menyatakan siap untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bakteri tersebut.

"Saya mendapat banyak masukan, kita harus waspada. Bu menteri kesehatan sudah memastikan bahwa gagal vaksin itu salah satu penyebab difteri ini," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Sandi menegaskan, pihaknya akan mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI untuk meyakinkan warga agar mau divaksin. Dinkes DKI diminta dapat meyakinkan masyarakat terkait manfaat dari vaksin tersebut.

"Saya ingin membantu mendorong dinkes untuk meyakinkan masyarakat bahwa kegiatan preventif promotif seperti vaksin. Ini menjadi fokus utama pelayanan kesehatan di DKI," ucap dia.

Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk divaksin, menurut Sandi, lantaran minimnya sosialisasi terkait manfaat dari vaksin tersebut. Hal ini menjadi perhatian Pemprov DKI agar ke depannya dapat mengkampanyekan manfaat vaksin secara lebih masif.

"Karena vaksinnya tidak mendapat sosialisasi yang baik karena kampanyenya kurang. Jadi ini jadi PR besar buat kita," ucap Sandi.

Wabah Difteri dapat menyerang orang yang tidak mempunyai kekebalan terutama anak-anak. Pencegahan utama difteri adalah dengan imunisasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imunisasi Difteri

Indonesia telah melaksanakan program imunisasi--termasuk imunisasi difteri--sejak lebih lima dasawarsa. Vaksin untuk imunisasi difteri ada tiga jenis, yaitu vaksin DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td yang diberikan pada usia berbeda. Imunisasi difteri diberikan melalui Imunisasi Dasar pada bayi (di bawah satu tahun) sebanyak tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib dengan jarak satu bulan.

Selanjutnya, diberikan Imunisasi Lanjutan (booster) pada anak umur 18 bulan sebanyak 1 dosis vaksin DPT-HB-Hib; pada anak sekolah tingkat dasar kelas-1 diberikan 1 dosis vaksin DT, lalu pada murid kelas-2 diberikan 1 dosis vaksin Td, kemudian pada murid kelas-5 diberikan 1 dosis vaksin Td.

Keberhasilan pencegahan difteri dengan imunisasi sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, yaitu minimal 95 persen.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Difteri merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular dan bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

    Difteri

  • Sandiaga Uno adalah pengusaha yang kini mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta
    Sandiaga Uno adalah pengusaha yang kini mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta

    Sandiaga Uno