Sukses

Angka Kematian Akibat Kecelakaan, Indonesia Tertinggi di Dunia

PBB meminta Indonesia menekan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas.

Liputan6.com, Denpasar - Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas RI) Irjen Royke Lumowa‎ memaparkan data mengejutkan. Tiap tahun, angka kematian akibat kecelakaan di Indonesia tertinggi di dunia. Jumlahnya mencapai 28-38 ribu per tahun nyawa melayang di Tanah Air akibat kecelakaan lalu lintas.

"Angka kecelakaan di dunia dan regional di negara kita cukup tinggi, 28-38 ribu meninggal per tahun karena kecelakaan lalu lintas‎. Kita tekan terus jumlahnya," kata Royke saat ditemui di acara ASEAN Traffic Police Forum 2017 di Nusa Dua, Bali‎, Sabtu (18/11/2017).

Menurutnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti tingginya angka kematian akibat kecelakaan di Indonesia. Sebab, kata dia, angka sebanyak itu merupakan tertinggi di dunia. "Tak hanya di tingkat regional, tapi juga dunia. Kita mendapat amanah dari PBB untuk menekan angka itu," ujar dia.

Menurut Royke, mulai 2014 hingga 2020, PBB meminta Indonesia untuk menekan angka tersebut hingga berkurang separuhnya.‎ Korlantas Mabes Polri juga telah berkomitmen menekan angka tersebut. Berbagai upaya dilakukan agar korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas semakin berkurang.

"Jadi, PBB meminta dari 2014 lalu sampai 2020, angka kematian itu ditekan hingga 50 persen," tuturnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Korlantas Polri

Ada beberapa upaya yang sudah dilakukan Korlantas Mabes Polri. Pertama-tama, kata Royke, tentu saja melakukan pendekatan kepada masyarakat, mulai dari sosialisasi mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) hingga manajerial keamanan berkendara di jalan.

Hal lain yang menjadi perhatian, yakni kendaraan yang berkeselamatan. "Jangan sampai kendaraannya tidak laik jalan, misalnya remnya blong dan lain sebagainya," kata dia.

‎"Tentunya juga jalan yang berkeselamatan, sarana dan prasarana. Misalnya, jalan tidak bergelombang, ada lampu penerangan, marka jalan jelas. Pengemudinya juga berkeselamatan. Berkendara yang bagus, pakai helm, tidak melebihi muatannya. Itu semua menjadi perhatian kita untuk menekan angka kematian akibat kecelakaan," ucap Royke.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.