Sukses

Takut Hilang Ingatan, Setya Novanto Disarankan ke Singapura

Peristiwa itu juga dinilai sebagai peringatan Tuhan kepada Setnov agar berbesar hati menghadapi statusnya sebagai tersangka.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, menyatakan tetap berpikir positif akan peristiwa kecelakaan yang dialami oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Kata dia, hal itu bukanlah salah satu bentuk penghindaran dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kalau saya berpikir positif sajalah, bukan kesengajaan yang dilakukan oleh Setya Novanto. Mungkin dia panik saat rumahnya digerebek oleh KPK," kata Arief saat dihubungi di Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Menurut dia, peristiwa itu terjadi saat Ketua DPR buru-buru untuk mendatangi KPK untuk menyerahkan diri. Dia melanjutkan, saat perjalanan itu sopirnya sedang berpikiran kalut sehingga terjadi kecelakaan.

"Mungkin saja Setya Novanto panik saat rumahnya digerebek oleh KPK dan berinisiatif langsung menyerahkan diri ke KPK. Sehingga menyuruh sopirnya dengan cara ngebut," papar dia.

Arief berpendapat, peristiwa itu juga sebagai peringatan Tuhan kepada Setya Novanto agar berbesar hati menghadapi statusnya sebagai tersangka. Tak hanya itu, seharusnya masyarakat mempercayai kondisi ketua umum Partai Golkar dengan adanya benjolan di kepala.

"Harus dipercaya kalau kepala Setya Novanto benjol segede bakpao. Memang tidak benjol, mungkin di dalam kepalanya terjadi pembengkakan," ujar dia.

Karena itu, Arief menyarankan agar Setya Novanto dirawat di Singapura. Dia hanya tidak menginginkan adanya sesuatu yang tidak diinginkan akibat benjolan di kepala itu.

"Kalau tidak cepat dirawat, bisa lupa ingatan loh. Karena itu, segara dibawa ke Singapura aja," jelas Arief.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tabrak Tiang Listrik

Setya Novanto sebelumnya masuk rumah sakit. Ia dirawat di RS Medika Permata Hijau, menyusul kecelakaan yang menimpanya pada Kamis malam, 16 November 2017 sekitar pukul 19.00 WIB.

Mobil Fortuner B 1732 ZLQ yang ditumpanginya naik ke trotoar di Jalan Permata Berlian. Bagian depan kendaraan itu penyok-penyok, sementara tiang listrik yang ditabraknya masih tegak berdiri, hanya posisinya yang bergeser.

Pengacaranya, Fredrich Yunadi mengatakan, akibat kecelakaan itu, Setya Novanto mengalami luka-luka dan langsung pingsan. "Mobilnya pun hancur...cur...cur," kata dia.

Dengan menggunakan ojek, Ketua DPR RI itu kemudian dibawa ke RS Media Permata Hijau yang dekat dengan lokasi kecelakaan.

"Beliau dibawa ke sini pakai ojek karena sudah pingsan, sudah ketakutan, sudah bingung," kata dia di RS Medika Permata Hijau, Kamis (16/11/2017) malam.

Fredrich mengatakan, mobil Ketua DPR RI itu mengalami kecelakaan dalam perjalanan ke Metro TV.

Rencananya, kata dia, setelah ke stasiun televisi tersebut, Novanto akan ke DPD, lalu ke KPK.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.