Sukses

Jadi Pembicara di PBB, Kapolri Beberkan Jurus RI Lawan Terorisme

Kapolri Tito menjadi pembicara dalam diskusi panel di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, terkait strategi menangkal jaringan terorisme.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian menilai aksi terorisme masih menjadi ancaman serius bagi semua negara di dunia. Dia mengatakan, saat ini ada fenomena terorisme global kontemporer dalam dua gelombang besar.

Hal ini disampaikan Tito saat menjadi pembicara dalam diskusi panel di Markas PBB, New York, Amerika Serikat. Tito berbicara mengenai strategi menangkal jaringan terorisme di depan 52 perwakilan negara dunia.

"Gelombang pertama saat kemunculan Al-Qaeda sebagai jaringan kelompok terorisme global pertama kali di dunia, dan gelombang kedua sejak 2014 saat ISIS muncul sebagai ancaman baru bagi keamanan dunia," kata Tito dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Menurut dia, penanganan masalah terorisme tak cukup hanya mengandalkan penindakan atau hard approach saja. Melainkan dibutuhkan strategi soft approach atau penindakan lunak.

"Karena mengingat terorisme global tidak mungkin diselesaikan hanya dengan penggunaan senjata," ujar Tito.

Dia menjelaskan dalam pendekatan lunak ini sedikitnya ada lima langkah yang bisa ditempuh, yakni kontra-radikalisasi, deradikalisasi, kontra-ideologi, serta menetralisasi saluran dan situasi yang mendukung penyebaran paham radikal.

‎Mantan Kapolda Metro Jaya ini berpesan kepada PBB tentang perlunya menjaga perdamaian dunia, khususnya di negara-negara Islam. Menurut dia, PBB perlu memprioritaskan penyelesaian konflik terkait warga muslim.

"Karena ideologi radikal akan berkembang aktif dan mendapat panggung jika terjadi konflik tersebut," terang dia.

Sementara, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Wakil Tetap RI untuk PBB, Dian Triansyah mengatakan, kehadiran Kapolri di Markas PBB adalah untuk berbagi inormasi ke sejumlah berbagai duta besar, mengenai kesuksesan Indonesia menangani terorisme.

"Karena itu salah satu prioritas kita untuk jadi anggota Dewan Keamanan PBB," ucap dia. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Misi Perdamaian

Selain mengikuti Panel Discussion, Kapolri menyempatkan diri untuk melakukan pembicaraan dengan USG Department Field Support, Atul Khare. Keduanya membicarakan kelanjutan pengiriman pasukan Polri untuk misi perdamaian dunia.

Kemudian, Tito juga bertemu dengan USG UNOCT Vladimir Voronkov guna berbagi dan bertukar informasi tentang penanganan terorisme global.

Alhasil, Voronkov menawarkan Jenderal Polisi Tito untuk berbicara dalam forum khusus yang diikuti semua negara anggota PBB tentang terorisme yang akan diadakan PBB di New York pada Juni 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.