Sukses

Polisi: Gerbang Pabrik Kembang Api Tak Terkunci saat Kebakaran

Selain pintu utama, kata Nico, polisi tengah memastikan akses gerbang samping yang diduga juga terkunci saat insiden.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya memastikan, gerbang utama gudang mercon yang meledak dan terbakar di Kosambi, Tangerang, Banten, tidak terkunci.

"Tidak terkunci, ada saksi yang selamat keluar dari gerbang depan itu," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/10/2017).

Selain pintu utama, kata Nico, polisi tengah memastikan akses gerbang samping yang diduga juga terkunci saat insiden.

Berdasarkan pengakuan warga saat gudang mercon meledak dan terbakar, diceritakan pintu utama dan samping tidak menjadi akses utama evakuasi.

"Para korban berhamburan memilih memanjat dan menjebol tembok," kata warga, Lukas Bonay, di Desa Cengklong, Kosambi, Tangerang, Banten, Kamis 26 Oktober 2017.

Polisi saat ini tengah memeriksa Indra Liyono (40), pemilik gudang sekaligus pabrik kembang api milik PT Panca Buwana Cahaya Sukses.

Selain bos gudang mercon, tujuh saksi juga telah diperiksa. Dua di antaranya warga sekitar yang melihat langsung ledakan pabrik kembang api.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Identifikasi Korban Meninggal

Polda Metro Jaya tengah mengidentifikasi puluhan korban jiwa akibat ledakan dan kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten.

Polisi kesulitan mengenali korban meninggal karena luka bakar. Polisi telah membawa 47 kantong jenazah ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses identifikasi.

Sementara, puluhan korban luka akibat ledakan dan kebakaran pabrik mercon masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit Tangerang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

https://www.vidio.com/watch/1082436-keluarga-korban-ledakan-gudang-petasan-datangi-rs-polri-kramatjati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini