Sukses

KPK: Novel Baswedan Batal Jalani Operasi Mata Hari Ini

Dokter punya pertimbangan untuk tidak mengoperasi mata kiri Novel. Sementara mata kanan Novel semakin membaik.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan hari ini batal menjalani operasi tahap dua di mata kirinya. Menurut dokter Singapura yang menangani Novel, operasi tahap dua ini masih membutuhkan waktu satu hingga dua bulan.

"Karena proses pemulihan gusi yang terpasang di mata belum merata," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017). 

Novel telah menjalani operasi tahap pertama dan berhasil pada 17 Agustus 2017 lalu. Operasi tahap kedua diperlukan untuk menyempurnakan hasilnya.

Febri mengatakan Novel akan melakukan terapi rutin sampai pelaksanaan operasi. Selain pengecekan retina, dokter juga akan melakukan pengecekan glaukuma terhadap Novel.

Sementara itu, kata Febri, mata kanan Novel menunjukan perbaikan. Namun, Novel tetap harus menggunakan hard-lens untuk membantu penglihatan.

"Meskipun pemasangan lensa ini membuat penglihatan lebih jelas namun menurut dokter pemasangan ini tidak boleh dilakukan selamanya," pungkas Febri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terus Cari Penyerang

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan pihaknya masih mencari penyerang Novel Baswedan.

"Kita masih tetap melakukan proses, mencari saksi-saksi yang mengetahui dari kasus itu. Kalau ada yang mengetahui kita periksa, sampai sekarang kita masih mencari. Kalau tidak mengetahui kan tidak mungkin kita BAP," kata Argo di kantornya, Jakarta, Jumat (13/10/2017).

Menurut dia, kendala polisi belum menemukan pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan adalah saksi-saksi. 

Terlebih, kata dia, kamera pengintai atau CCTV di sekitar tempat kejadian juga tidak bisa dilihat.

"Kita mencari saksi yang melihat ada tidak. Sampai sekarang kita belum menemukan. CCTV sudah kirim ke Australia, hasilnya tidak bisa dilihat karena pecah," ujar Argo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.