Sukses

Perseteruan Angkutan Online dan Reguler di Bandung Berlanjut

Mengantisipasi agar para pengguna angkutan umum tidak terlantar, petugas mengerahkan sejumlah bus bantuan.

Liputan6.com, Jakarta - Perseteruan angkutan online dan angkutan kota reguler di Bandung terus berlanjut. Pengemudi angkutan online berdemo memprotes sikap Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bersikap diskriminatif. Sementara itu, awak angkot reguler kembali mogok beroperasi memprotes keberadaan angkutan online.

Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Rabu (18/10/2107), polisi bersenjata lengkap bersama petugas Dishub Kota Bandung berjaga-jaga di Terminal Cicaheum pada Rabu siang. Petugas mengantisipasi agar tidak terjadi bentrokan antara pengemudi angkot dan angkutan online.

Angkot berbagai jurusan hanya berhenti di pinggir jalan tanpa penumpang ini, terkait aksi mogok dan sweeping yang dilakukan para sopir angkot terhadap pengemudi angkutan online. Mengantipasi agar para pengguna angkutan umum tidak telantar, petugas mengerahkan sejumlah bus bantuan, namun jumlah penumpang yang dibawa pun terbatas.

Para pengemudi angkot berharap pemerintah harus tegas menindak angkutan online yang tetap beroperasi.

Akibat aksi mogok massal ini, ratusan calon penumpang di berbagai titik di Kota Bandung dan sekitarnya terlantar. Sejumlah siswa bahkan terpaksa memanfaatkan mobil bak terbuka dan truk milik polisi untuk bisa sampai ke sekolah. Sebagian memilih berjalan kaki karena terlalu lama menunggu bus bantuan.

Sementara itu di depan Komplek Gedung Sate, puluhan pengemudi angkutan online mempertanyakan sikap Pemprov Jawa Barat yang meminta penghentian sementara angkutan online beroperasi. Himbauan ini dinilai diskriminatif, karena tidak ada alasan yang tepat untuk berhenti beroperasi.

Perseteruan pengemudi angkutan online dan reguler sudah lama berlangsung, sayangnya pemerintah belum mampu memberi solusi sehingga perseteruan ini akan terus terjadi.