Sukses

Karena Masalah Ekonomi, Seorang Suami Bantai Istri dan 2 Anaknya

Seorang suami menyerahkan diri kepada polisi beberapa saat setelah menghabisi anggota keluarganya.

Patroli, Tangerang - Keluarga dan kerabat hanya bisa mengelus dada menyaksikan Ana Robiana dan 2 putrinya kecilnya, Syifa Syakila berusia 9 tahun dan Carisa Humaria, berusia 3 tahun, terbaring kaku di kamar jenazah RSUD Tangerang, Banten, Sabtu 4 Oktober 2017 dinihari. Keluarga kian sulit percaya karena ketiga korban tewas di tangan Lukman Nurdin, suami dan ayah korban sendiri.

Seperti ditayangkan Patroli Siang Indosiar, Senin (16/10/2017), ketiga korban tewas akibat luka tusukan pisau di bagian perut dan sekujur tubuh. Aksi keji Lukman membuat kerabat dan tetangga tidak habis pikir. Apalagi sosok Lukman dikenal baik oleh warga sekitar.

Lukman Nurdin membunuh istri dan 2 putrinya di Perumahan Citra Raya, Graha Siena Satu, di Desa Ciakar, Panongan, Tangerang, Banten, Jumat 13 Oktober 2017 sore. Ia langsung menyerahkan diri ke Polsek Panongan beberapa saat setelah kejadian.

Polisi menetapkan Lukman sebagai tersangka tunggal. Pada Sabtu 14 Oktober 2017 siang, Polisi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara berdasarkan keterangan awal tersangka. Proses olah TKP mendapat perhatian warga sekitar.

Tersangka Lukman mengakui perbuatannya. Pembunuhan berawal dari pertengkaran hebat dengan sang istri. Lukman marah besar karena sekembali dari bekerja di pabrik, uang simpanan telah dihabiskan sang istri untuk berbelanja keperluan rumah tangga.

Dilanda kelelahan, Lukman mengamuk. Ia menghantam istrinya dengan besi lalu ditusuk dengan pisau dapur hingga tewas. Dua putri kecilnya yang menangisi kematian sang ibu juga tanpa ampun ikut dibunuh.

Himpitan ekonomi diduga menjadi penyebab utama Lukman kehilangan akal sehat. Lukman sehari-hari merupakan buruh pabrik, sedangkan sang istri adalah ibu rumah tangga.

Besi, pisau, dan bantal yang digunakan membekap istri dan putrinya disita polisi sebagai barang bukti. Polisi masih melanjutkan pemeriksaan terhadap tersangka Lukman, termasuk kondisi kejiwaannya yang masih terguncang.