Sukses

Terjaring OTT KPK, Rumah Dinas Ketua PT Manado Sepi

Kondisi rumah dinas Ketua PT Manado dalam keadaan sepi. Pintu gerbang utama tertutup. Di pos sekuriti juga tidak ada penjaganya.

Liputan6.com, Manado - Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Manado Hakim S diduga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Jumat malam, 6 Oktober 2017. Rumah dinas Ketua PT Manado yang terletak di Kelurahan Bumi Beringin, Kecamatan Wenang pun sepi.

"Sejak pagi hari memang banyak orang yang datang ke sini, tapi kondisi rumah dalam keadaan kosong," ujar salah satu warga di sekitar perumahan tersebut, Sabtu (7/10/2017).

Dia mengaku mendapat informasi terkait tertangkapnya seorang hakim oleh KPK di Jakarta. "Memang ini rumah dinasnya Ketua PT Manado," ucap dia.

Kondisi rumah dinas itu dalam keadaan sepi. Pintu gerbang utama tertutup. Di pos sekuriti juga tidak ada penjaganya.

Sedangkan bendera merah putih masih terlihat berkibar dari sebuah tiang yang terletak di bagian dalam pekarangan rumah. Sejumlah wartawan juga hilir-mudik di depan rumah dinas itu.

Sementara itu, berkembang informasi akan ada pemeriksaan di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulut terkait anggota DPR dari Partai Golkar yang juga dikabarkan terkena OTT KPK tersebut.

Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda dilakukannya pemeriksaan terhadap sejumlah kerabat anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar berinisial AAM tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

OTT KPK

KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT), Jumat tengah malam tadi di Jakarta. Dalam OTT itu, KPK menangkap Ketua Pengadilan Tinggi Manado dan seorang anggota DPR.

Menurut Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, OTT itu adalah hasil dari kerja sama antara KPK dan Mahkamah Agung (MA).

"Kami konfirmasi pada hari Jumat (6/10/2017) tengah malam KPK melakukan OTT di Jakarta terkait dengan kasus hukum di Sulawesi Utara. Ada penegak hukum dan politikus yang diamankan," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.