Sukses

Petugas Parkir Mal Gandaria City Diduga Dianiaya Anggota TNI

Diduga, terjadi perselisihan terkait pembayaran parkir antara petugas dan pengemudi mobil tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang petugas parkir di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menjadi korban penganiayaan diduga oleh anggota TNI, Jumat, 6 Oktober 2017 malam. Peristiwa itu diduga dipicu persoalan pembayaran parkir.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan membenarkan adanya peristiwa penganiayaan tersebut. Namun, dia belum mengetahui secara detail mengenai kejadian tersebut.

"Saya dapat kabar tadi pagi ada keributan, terjadi penganiayaan, tapi untuk prosesnya langsung aja ke Polsek Kebayoran Lama. Saya belum dapat laporan," ujar Iwan saat dikonfirmasi, Jakarta, Sabtu (7/10/2017).

Berdasarkan informasi yang beredar, peristiwa itu bermula ketika korban bernama Zuansyah (21) sedang menjaga tempat parkir di Mal Gandaria City. Sekitar pukul 20.30 WIB, sebuah mobil dinas TNI hendak keluar dari parkiran.

Terjadi perselisihan terkait pembayaran parkir antara petugas dan pengemudi mobil tersebut. Hingga akhirnya oknum yang tidak diketahui identitasnya itu memukul dagu korban. Bahkan, ia sempat melepas tembakan peringatan ke udara.

Kasus tersebut sempat diselesaikan secara internal tapi tidak menemui titik temu. Hingga akhirnya, korban melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polsek Kebayoran Lama.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

TNI Akan Selidiki

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto mengatakan akan menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anggotanya tersebut.

"Saya lagi cek ya, saya sampaikan ke Kadispenad, ini kan anggota AD. Saya lagi sampaikan untuk cek betul dan ambil langkah sesuai hukum," ucap Wuryanto.

Wuryanto menegaskan, pihaknya tidak akan menoleransi pelanggaran yang dilakukan prajurit. Jika terbukti bersalah, sanksi tegas akan menanti oknum tersebut.

"Saya tidak pernah mentolerir terhadap pelanggaran sekecil apa pun yang dilakukan (oknum) TNI. Kemudian kita akan cek, dan selidiki siapa oknum itu," tegas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.