Sukses

Jokowi: Tembak di Tempat Pengedar Obat Ilegal yang Melawan

Penyalahgunaan obat-obatan ilegal menjadi ancaman besar bangsa Indonesia dalam menyiapkan SDM ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meminta aparat penegak hukum menindak tegas pengedar obat-obatan ilegal. Sebab, apa yang mereka lakukan sudah memakan korban jiwa.

Ia setuju mereka ditembak di tempat jika melawan aparat kepolisian. Menurut Jokowi, hal tersebut telah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional Polri.

"Kalau melawan dan membahayakan, jangan diberi toleransi. Tegas. Itu harus kita sampaikan. Saya kira SOP Polri sudah jelas," ujar Jokowi di Buperta Cibubur Jakarta Timur, Selasa (3/01/2017).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menuturkan penyalahgunaan obat-obatan ilegal menjadi ancaman besar bangsa Indonesia dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) ke depan.

"Saya betul-betul minta perhatian yang serius kepada kementerian, lembaga, BPOM, Polri, Kejaksaan, Kemenkes, dan semua yang terkait dengan ini, BNN. jangan menganggap enteng," tegas Jokowi.

Ini bukan kali pertama Jokowi menginstruksikan tembak di tempat. Beberapa waktu lalu, ia juga meminta polisi menembak di tempat pengedar narkoba.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kehadiran Negara

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta semua pihak serius memberantas narkoba dan penggunaan obat-obat terlarang. Ia mengingatkan belakangan marak peredaran obat PCC yang memakan banyak korban.

"Urusan narkoba dan urusan obat ilegal ini kita harus kejam," tegas Jokowi.

Dia juga mengingatkan bahwa dalam melawan penyalahgunaan obat-obat terlarang bukan hanya tugas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saja. Namun, adalah tugas dari semua kementerian dan lembaga dalam melindungi rakyat Indonesia dari penyalahgunaan obat-obatan.

"Tapi ini adalah urusan kehadiran negara, urusan kehadiran pemerintah dalam melindungi rakyatnya, urusan menyelamatkan generasi muda yang akan menjadi penerus masa depan bangsa kita Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.