Liputan6.com, Bali - Dahsyatnya letusan Gunung Agung tahun 1963 mengakibatkan 1.148 jiwa tewas. Jejak letusan Gunung Agung 52 tahun ini bisa dilihat di Desa Sebudi, Karangasem. Yakni berupa monumen.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Minggu (1/10/2017), saat gunung memuntahkan material vulkanik, warga Desa Sebudi bukannya lari mengungsi malah menonton beramai-ramai sambil bersembahyang diiringi gamelan baleganjur.
Baca Juga
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta Episode Jumat 19 April 2024 Pukul 21:30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Tertawan Hati Episode Jumat 19 April 2024 Pukul 20:00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Jangan Lewatkan Sinetron Bidadari Surgamu Episode Jumat 19 April 2024 Pukul 18:15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Warga percaya, saat gunung meletus batara atau dewa yang bersemayam di Gunung Agung datang. Namun hal ini justru berujung petaka. 554 jiwa melayang terkena awan panas.
Advertisement
Untuk mengenang bencana letusan yang terjadi pada 17 Maret 1963 itu, berdiri sebuah Monumen Letusan Gunung Agung yang diharapkan menjadi pengingat warga untuk segera mengungsi jika letusan mulai datang.