Sukses

10 Jam dalam Kolam, 6 Orang yang Hirup Racun di Bogor Dievakuasi

Saat dievakuasi, keenam korban itu sudah tak bernyawa.

Liputan6.com, Bogor - Setelah lebih dari 10 jam mengupayakan evakuasi, tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengangkat 6 dari 7 korban di dalam bak penampungan bahan kimia (h2s) Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.

Saat dievakuasi, keenam korban yakni Iwan (35), Dadi Junaedi (45), Joko (30), Ade Setiawan (40), Syamsuri (45), dan Mulyadi (19) sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Sedangkan Into (30) yang berhasil dievakuasi lebih dulu meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Parungpanjang.

Oleh tim SAR, keenam korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi.

Menurut Kanit Pol PP Kecamatan Parungpanjang Tajudin, korban berhasil dievakuasi secara bertahap pada Sabtu 30 September 2017 pukul 22.15 WIB, dan terakhir Minggu dini hari tepat pukul 01.15 WIB.

Tajudin mengatakan, sulitnya evakuasi disebabkan air di bak penampungan berukuran 4x4 dengan kedalaman sekitar 5 meter ini mengandung zat kimia berbahaya. Sehingga tim gabungan harus berhati-hati dan menggunakan alat keselamatan agar tidak mencium bau zat kimia bercampur air yang ada di dalam kolam itu.

"Baunya pun sangat menyengat. Bau ini yang kemungkinan menyebabkan para korban jatuh pingsan dan tewas di dalam bak saat mau menguras air," kata Tajudin, Minggu (1/10/2017).

Kini, pabrik pengelohan kemasan telur berbahan kertas itu sudah ditutup dan dipasang garis polisi.

"Penyebabnya sedang diselidiki. Penyidik juga sedang memeriksa saksi-saksi termasuk pemilik pabrik itu," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi

Sebelumnya, tujuh orang tewas akibat menghirup gas beracun di dalam bak penampungan air bercampur bahan kimia, Sabtu 30 September 2017 sekitar pukul 14.30 WIB.

Dari tujuh korban, satu di antaranya yaitu Into (30) berhasil dievakuasi lebih dulu. Sedangkan Iwan (35), Dadi junaedi (45), Joko (30), Ade Setiawan (40), Syamsuri (45), Mulyadi (19) sehari kemudian.

Peristiwa bermula saat ketiga pekerja yakni Iwan, Ade, dan Setiawan, diminta oleh Abak, pengusaha kemasan telur untuk menguras bak penampungan air bercampur zat kimia. Bak tersebut berfungsi untuk mencuci bahan baku pembuat kardus telur.

Pertama, Iwan turun ke bak penampungan berukuran 4x4 meter itu. Namun, baru saja berada di dalam bak tersebut, Iwan tiba-tiba jatuh pingsan di dalam bak penampungan.

Ade dan Setiawan yang berada di atas bak langsung turun untuk menolong Iwan. Namun, nahas, niat kedua temannya yang hendak menolong Iwan justru ikut pingsan saat berada di dalam kolam.

Kemudian empat orang rekan kerjanya yang mengetahui kejadian itu lantas ikut turun untuk mengevakuasi ketiga korban yang sudah terkapar di dalam bak.

Lagi-lagi keempat orang itu pun mengalami nasib yang sama. Ketujuh orang tersebut tiba-tiba pingsan hingga meninggal di kolam, karena diduga menghirup gas beracun yang berasal dari air bercampur zat kimia dalam bak penampungan tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.