Sukses

Hirup Gas Beracun, 7 Warga Bogor Tewas di Bak Penampungan

Ketujuh korban tersebut adalah Iwan (35), Dadi Junaedi (45), Joko (30), Ade Setiawan (40), Syamsuri (45), Mulyadi (19), dan Into (30).

Liputan6.com, Bogor - Akibat menghirup gas beracun di dalam bak penampungan air, tujuh warga Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, tewas, Sabtu sore.

Ketujuh korban tersebut adalah Iwan (35), Dadi Junaedi (45), Joko (30), Ade Setiawan (40), Syamsuri (45), Mulyadi (19), dan Into (30).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Awalnya, ketiga pekerja yakni Iwan, Ade, dan Setiawan, diminta oleh Abak, pemilik usaha untuk menguras bak penampungan air yang berfungsi untuk mencuci bahan baku kemasan telur berbahan kertas limbah.

Pertama Iwan turun ke bak penampungan berukuran 4x4 meter itu. Namun, baru saja berada di dalam bak tersebut, Iwan terlihat lemas lalu jatuh ke bak penampungan.

Ade dan Setiawan yang berada di atas bak langsung berupaya menolong Iwan. Namun nahas, niat kedua temannya yang hendak menolong Iwan justru ikut pingsan saat berada di dalam bak.

Kemudian empat orang rekan kerjanya yang mengetahui kejadian itu lantas ikut turun untuk mengevakuasi ketiga korban yang sudah terkapar di dalam bak.

"Ternyata empat orang itu juga ikut jadi korban. Mereka semua meninggal di dalam bak," kata Kepala Unit Satpol PP Kecamatan Parungpanjang, Tajudin, Sabtu (30/9/2017).

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bau Menyengat

Menurut Tajudin, ketujuh orang tersebut diduga tewas karena menghirup gas beracun yang sudah bercampur dengan air tersebut.

"Memang bak itu untuk mencuci bahan baku tatakan telor dari limbah. Dari permukaan saja baunya sudah menyengat," kata dia.

Hingga pukul 19.15 WIB, ketujuh korban masih berada di dalam bak penampungan air. Tak ada satu pun yang berani mengeluarkan korban yang dipastikan sudah tewas itu.

"Masih ada di dalam bak, soalnya enggak ada yang berani turun. Kami lagi nunggu Tim SAR dari Kabupaten Bogor," ujar Tajudin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.