Sukses

Mendagri soal Film G30S/PKI: Saya Ikut Pak Jokowi

Tjahjo juga tidak mau menerjemahkan maksud mengenai produksi baru film G30S/PKI yang dimaksud Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo enggan berkomentar mengenai pemutaran film Gerakan 30 September atau Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) di berbagai daerah. Terutama mengenai nonton bareng (nobar) yang digelar oleh TNI di seluruh penjuru Indonesia.

"Sudah ada statement Pak Jokowi, saya ikut Pak Jokowi saja," kata Mendagri Tjahjo dalam acara Kaderisasi Dan Pendalaman Organisasi RAJATIKAM di Pusdiklat Badan Pengembangan dan Sumberdaya Kemendagri Yogyakarta Jl Melati Kulon No 1, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (21/9/2017).

Tjahjo mengaku juga akan mengikuti langkah Presiden RI Joko Widodo terkait film tersebut. Termasuk, mengenai keinginan Jokowi membuat atau memproduksi film G30S/PKI versi baru.

"Saya ikutlah Pak Jokowi nanti," kata Tjahjo.

Dia juga tidak mau menerjemahkan maksud mengenai produksi baru film G30S/PKI yang dimaksud Presiden Jokowi.

"Saya enggak boleh menerjemahkan dong, tunggu perintah beliau. Saya inikan TNI (taat nurut instruksi) apa kata Presiden," kata Mendagri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Film G30S/PKI Versi Baru

Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara soal wacana pemutaran Film G30S jelang akhir September. Menurut Jokowi, film sejarah semacam ini penting, terlebih bila dibuat sesuai milenial seperti sekarang ini.

"Ya menonton film apalagi mengenai sejarah itu penting," kata Jokowi di Jembatan Gantung Mangunsuko, Magelang, Jawa Tengah, Senin 18 September 2017.

"Tapi untuk anak-anak milenial yang sekarang, tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang bisa masuk ke mereka. Biar mereka paham bahaya komunisme, biar tahu juga mengenai PKI," Presiden melanjutkan.

Jokowi ingin, ke depan banyak film sejarah yang dibuat oleh para sineas Indonesia. Film ini tentu harus dikemas secara kekinian, agar pas dan mudah dicerna masyarakat generasi saat ini.

"Lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," Jokowi menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.