Sukses

Wantimpres: Jangan Cap Macam-Macam, Biarkan Presiden Bekerja

Wantimpres Sidarto Danusubroto mengatakan, masyarakat harus punya kesadaran konstitusional. Jokowi masih punya sisa masa jabatan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla kerap mendapat serangan di media sosial. Langkah apa pun dilakukan pemerintah dikritisi dan dianggap keliru.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto menilai, masyarakat perlu memberi kesempatan Jokowi bekerja. Cap negatif, menurut dia, jangan buru-buru disematkan.

"Saya kenal Beliau ini orang yang kerja, kerja, kerja. Orangnya sederhana, orangnya enggak neko-neko, tapi dicap ini, dicap itu. Tolong cap-cap ini dikesampingkan dululah," kata Sidarto di Kantor Wantimpres, Jakarta, Senin (18/9/2017).

Mantan Ketua MPR itu mengatakan, masyarakat harus punya kesadaran konstitusional. Ia mengatakan sepantasnya publik memberi kesempatan kepada Jokowi untuk bekerja.

Karena, sesuai konstitusi, Jokowi-JK memang dipilih untuk menjabat semalama 5 tahun.

"Beri kesempatan Beliau bekerja 5 tahun, wong dipilih rakyat 5 tahun gimana sih. Betul enggak. Baru kerja sudah dicap ini, dicap itu. Itu tidak baik untuk kepentingan bangsa lah. Tidak baik, tidak baik," ujar Sidarto.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kritik Prabowo

Kritik terhadap jokowi tidak hanya dilkaukan di media sosial. Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah terkait Rohingya merupakan pencitraan.

"Kalaupun kita sekarang kirim bantuan (kepada Rohingya), menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai," ujar Prabowo.

Prabowo menambahkan, Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat untuk membantu etnis Rohingya di Myanmar. Jika Indonesia kuat, kata Prabowo, maka Indonesia akan disegani oleh bangsa lainnya.

"Jadi saudara-saudara percaya sama saya, kalau kita kuat, kita bisa bantu kaum Rohingya," ujar dia.

Menurut Budi, pernyataan Prabowo itu berlebihan. "Menurut kami, sebagai negarawan Pak Prabowo harusnya memberi saran yang konstruktif," tandas Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi