Sukses

Polisi: Penembak Avanza di Senayan Pakai Revolver

Menurut Lukman, senjata organik yang memuntahkan proyektil kaliber 38 itu tidak bisa sembarangan dimiliki.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengatakan, senjata api yang digunakan pelaku dalam aksi penembakan terhadap mobil Avanza di sekitar Jalan Gerbang Pemuda atau depan TVRI Jakarta adalah senjata organik jenis revolver.

Menurut Lukman, senjata organik yang memuntahkan proyektil kaliber 38 itu tidak bisa sembarangan dimiliki.

"Itu biasanya ada izinnya. Dan kalau diizinkan juga tidak bisa dibawa-bawa sembarangan, "kata AKBP Lukman, Jakarta, Senin (11/9/2017).

Lukman menduga asal senjata itu merupakan hasil rampasan dari pihak berwenang.

"Itu (senpi) bisa jadi diduga hasil dari rampasan milik polisi. Atau biasanya itu digunakan atlet atau orang yang belajar menembak. Tapi itupun juga nggak bisa dibawa-bawa, masih harus dititipkan di loker, " ujar dia.

Sejumlah saksi pun terus diperiksa. Tapi sampai saat ini saksi, kata Lukman, juga belum bisa mengungkap identitas para pelaku.

"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi masih kita dalami. Tapi korban sama pelaku yang jelas tidak saling kenal," kata Lukman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyektil di TKP

Lukman Cahyono mengatakan, pihaknya telah mendapatkan hasil laboratorium forensik terkait peluru yang digunakan pelaku.

"Iya sudah. Dari uji lab itu proyektil dari revolver caliber 38. Dari keterangan saksi ada 3 sampai 4 kali suara tembakan dan kita temukan 1 proyektilnya," kata AKBP Lukman.

Aksi penembakan itu diduga dipicu persoalan sepele saat kelompok korban dan pelaku bertemu di kawasan Plaza Barat Senayan.

Polisi juga tengah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengidentifikasi pelaku. Berdasarkan keterangan sementara saksi, pelaku diketahui berperawakan kecil.

"Perawakan masih muda dan kurus. Ada salah satu yang berasal dari wilayah Indonesia Timur," kata Lukman.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.