Sukses

Polisi: MT Pinjamkan KTP ke Suami Indria Kameswari

MT adalah kakak tersangka pembunuhan pegawai BNN, Abdul Malik Azis alias Muhammad Akbar.

Liputan6.com, Jakarta Polisi telah memeriksa MT, kakak Abdul Malik Azis alias Muhammad Akbar, tersangka kasus pembunuhan pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Indria Kameswari.

MT diperiksa sebagai saksi terkait dugaan keterlibatannya membantu pelarian adiknya ke Batam, usai membunuh istrinya itu.

Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena mengatakan, saat diperiksa penyidik, MT mengakui meminjamkan KTP-nya kepada Abdul Malik untuk membeli tiket pesawat.

"Jumat kemarin sudah diperiksa kurang lebih selama 10 jam. MT mengakui meminjamkan KTP," kata Ita, Bogor, Minggu (10/9/2017).

Terkait MT disebut-sebut ikut mengatur proses pelarian Abdul Malik usai menghabisi nyawa istrinya, Ita mengatakan, pihaknya masih menyelidiki. Termasuk, dugaan MT menemui sang adik sebelum dan sesudah pembunuhan pegawai BNN.

"Soal itu penyidik masih mendalaminya," ujar Ita.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan sebelumnya mengungkapkan, MT orang terakhir yang dihubungi Abdul Malik sebelum melarikan diri ke Batam untuk bersembunyi.

MT juga yang memesan tiket pesawat atas nama dirinya, untuk digunakan Abdul Malik. Hal itu ditemukan barang bukti KTP atas nama MT di dalam tas Abdul Malik.

Namun, Ita menegaskan, polisi baru menetapkan seorang tersangka, dalam kasus pembunuhan pegawai BNN, yakni Abdul Malik. "Sampai saat ini yang bersangkutan pelaku tunggal," Ita menandaskan.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Misteri Senjata Api dan Motif Pembunuhan

Polisi masih kesulitan mengungkap motif utama Abdul Malik Aziz atau Muhammad Akbar membunuh istrinya, Indria Kameswari, pada Hari Raya Idul Adha 1 September lalu.

Kendala lainnya, polisi belum menemukan senjata api yang digunakan pelaku untuk membunuh istrinya. Muhammad Akbar disebut-sebut kurang kooperatif saat polisi memeriksa.

"Dia tidak kooperatif. Sampai sekarang tidak dikasih tahu di mana pistol itu dia simpan atau buang. Bisa saja pistol itu disembunyikan," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat 8 September 2017.

Untuk mendapatkan barang bukti pistol, polisi juga masih mencari dua orang yang ada dalam rekaman CCTV di bandara.

Dua orang itu dicurigai yang membantu pelaku melarikan diri. Polisi juga menduga senjata api tersebut dititipkan kepada dua orang tersebut sebelum pelaku pergi ke Batam.

Pegawai BNN Bogor Indria Kameswari ditemukan meninggal di rumahnya, Bogor, Jawa Barat, pada 1 September lalu. Di punggung jenazah Indria, terdapat luka tembak.

Selang dua hari kemudian, polisi menangkap sang suami, Abdul Malik Azis alias Muhammad Akbar, yang menghilang usai pembunuhan ini di Batam, Kepulauan Riau. Polisi kemudian menetapkan Akbar sebagai tersangka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.