Sukses

Top 3 News Hari Ini: Jika Indonesia Putus Hubungan dengan Myanmar

Top 3 news hari ini, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar menyebut, tuntutan memutus hubungan diplomatik dengan Myanmar tak masuk akal.

Liputan6.com, Malang - Top 3 news hari ini, aksi kekerasan terhadap muslim Rohingya di Myanmar hingga timbul korban jiwa menuai kecaman dari seluruh warga dunia. Khususnya Indonesia dengan jumlah mayoritas muslim terbanyak.

Dukungan terhadap muslim Rohingya terlihat dari aksi unjuk rasa yang datang dari kelompok-kelompok masyarakat di depan kantor Kedutaan Myanmar di Jakarta. Mereka menyuarakan tuntutan kepada Pemerintah Myanmar untuk segera menghentikan tindak kekerasan yang terjadi di Rakhine. 

Bahkan meminta Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar.

Terkait hal ini, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi mengatakan, jika hubungan diplomatik terputus maka penyaluran bantuan kemanusiaan akan sulit. Ditambah lagi Indonesia tidak pernah berperang dengan Myanmar.

Menurutnya, pemerintah Indonesia bersimpati dengan etnis Rohingnya, maka pesan yang disampaikan harus dengan cara yang simpatik.  

Hingga Sabtu (9/9/2017) malam ini, berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com terutama di kanal News.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News hari ini:

1. Begini Dampak Bila Indonesia Putus Hubungan Diplomatik Myanmar

Massa yang mengatasnamakan Solidaritas Muslim Rohingya (SMR) membawa sebuah poster di depan Kedubes Myanmar, Jakarta, Jumat (25/11). Mereka menuntut pemerintah Myanmar segera menghentikan kekerasan terhadap muslim Rohingya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi menyebut tuntutan memutus hubungan diplomatik dengan Myanmar tak masuk akal. Pemerintah Indonesia justru tak bisa terlibat dalam penyelesaian konflik dan penyaluran bantuan kemanusiaan ke pengungsi Rohingya jika tak memiliki hubungan diplomatik.

"Gampang kalau bilang putuskan hubungan, tapi kaitannya apa. Kita tak perang dengan Myanmar, tak ada masyarakat kita yang diperangi oleh mereka," kata Ito di Malang, Jawa Timur, Jumat 8 September 2017.

Pemerintah Indonesia, kata Ito, sudah menjalin kesepakatan dengan pemerintah Myanmar dan Bangladesh terkait penyaluran bantuan kemanusiaan ke pengungsi Rohingya.

Kesepakatan itu malah bisa batal jika ada negara yang merasa tak nyaman lantaran menganggap ditekan.

Selengkapnya...

2. Cara Baru DKI Batasi Penggunaan Kendaraan

Sejumlah mobil hasil razia dan ban tergembok terparkir di IRTI Monas, Jakarta, Senin (13/3). Pada periode Januari-Febuari, Dishub menindak 6.437 kendaraan dengan sanksi ditilang. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Oktober mendatang, warga Jakarta yang tak memiliki garasi dilarang memiliki mobil. Ini adalah salah satu upaya pemerintah provinsi DKI untuk memperketat kepemilikan kendaraan bermotor.

Aturan wajib memiliki garasi bagi empunya mobil sudah tertuang dalam bentuk perda.

Bagi yang tak memiliki garasi, Pemprov DKI juga sudah menyiapkan sanksi. Sanksi yang diberikan adalah penderekan bagi mobil yang parkir di jalan raya gang masuk kawasan larang parkir.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat Djarot telah meminta Dishub untuk melakukan sosialisasi kewajiban memiliki garasi, pada Oktober mendatang penindakan bagi pelanggar mulai diterapkan.

Selengkapnya...

3. Cerita Pria Purwakarta Penjaga Peristirahatan Nabi Muhammad SAW

Dibutuhkan sebanyak 3 ribu lebih pekerja dikerahkan guna membersihkan Masjid Nabawi setiap harinya. (Liputan6.com/Taufiqqurahman)

Dibutuhkan sebanyak 3 ribu lebih pekerja dikerahkan guna membersihkan Masjid Nabawi setiap harinya. Mulai dari membersihkan lantai, kuningan pada pilar-pilar masjid, serta payung yang membuka-tutup di pelataran.

Karpet, tempat air zamzam, lantai seluruh bagian masjid dibersihkan petugas setiap harinya. Masjid yang sudah mengalami perluasan sembilan kali itu luasnya kini telah mencapai 235.000 meter persegi.

Dari warga Indonesia yang bekerja di Masjid Nabawi, Suhih, mukimin asal Purwakarta, Jawa Barat merupakan pegawai yang bekerja cukup lama. Dia sudah bekerja tiga tahun melayani Masjid Nabawi.

"Saya merasakan berkah bekerja di Masjid Nabi, karena bisa haji dan umrah hampir setiap tahunnya," ujar Suhih.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.