Sukses

Dampingi Polri Periksa Novel, KPK Minta Doa Warga Cirebon

Senin pagi ini, pemimpin KPK mendampingi tujuh penyidik Polri akan menemui Novel Baswedan di Singapura.

Liputan6.com, Cirebon - Penyidik Polri didampingi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa Novel Baswedan, terkait kasus penyerangan air keras yang dialami penyidik senior lembaga antikorupsi itu.

Karena itu, melalui acara kampanye antikorupsi yang digelar di Stasiun Cirebon, Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, meminta doa kepada masyarakat agar diberi kekuatan mengungkap pelaku penyiraman Novel Baswedan, serta memberantas korupsi.

"Malam ini saya langsung pulang ke Jakarta, karena besoknya, Senin, saya dan Pak Agus bersama perwira Polri akan menjenguk Novel Baswedan di Singapura," kata Saut yang diamini para penonton kampanye antikorupsi bertajuk "Ngamen Antikorupsi" itu, Minggu, 13 Agustus 2017.

Saut menjelaskan, pada Senin pagi ini, ia bersama pemimpin KPK dan tujuh penyidik Polri akan bertolak ke Singapura.

Menurut Saut, penyidik Polri akan mempelajari kembali keterangan dari Novel Baswedan terkait penyiraman air keras ke matanya itu. Mereka juga akan meminta keterangan ulang dari Novel atas insiden itu.

Selain itu, Saut juga meminta dukungan moral kepada masyarakat Cirebon, khususnya untuk kesembuhan Novel dan kinerja KPK. Dukungan masyarakat sangat penting bagi lembaganya dalam memberantas korupsi.

"Dari Polri ada lima sampai tujuh orang. Mudah-mudahan dari sana dapat sesuatu agar ujung dari kasus ini jelas," ujar dia.

Saut menyebutkan kondisi kesehatan Novel semakin membaik. Namun, dia harus menjalani operasi kecil untuk kesembuhan matanya.

"Operasi dua atau tiga minggu ke depan. Rencananya operasi kecil untuk mengambil beberapa bagian tubuh untuk diimplan di matanya. Saya mohon doa untuk kesembuhan Novel," pinta dia.

Ngamen Antikorupsi

Saut mengatakan, di tengah tantangan berat upaya memberantas korupsi, KPK tak henti menggelar kampanye antikorupsi lewat musik.

Menurut Saut, Ngamen Antikorupsi yang digelar di Stasiun Cirebon, karena sarana transportasi ini gambaran dari pembangunan peradaban masyarakat Indonesia.

Karena itu, kata dia, pemilihan lokasi mengamen di Stasiun Cirebon juga memiliki filosofi tersendiri, karena di dalam kereta api ada penumpang yang berasal dari berbagai latar belakang.

"Pembangunan transportasi merupakan simbol perhatian pemerintah kepada masyarakat kecil dan KPK concern di dalamnya," kata Saut.

Saut menambahkan, acara Ngamen Antikorupsi merupakan upaya mengampanyekan antikorupsi melalui musik kepada masyarakat, khususnya penumpang kereta api dan masyarakat di sekitar stasiun.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang menggunakan air keras di dekat rumahnya, empat bulan lalu. Namun, hingga saat ini, Polri belum berhasil menangkap para pelaku penyerangan.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.