Sukses

Mogoeng: Ada Kesamaan Antara Afrika dan Indonesia

AACC dan CCJA telah menghasilkan kata sepakat terkait kerja sama antara asosiasi Mahkamah Konstitusi se-Asia dan Afrika.

Liputan6.com, Solo Perwujudan kerjasama antara Association of Asian Constitutional Courts And Equivalent Institutions (AACC) dan Conference of Constitutional Jurisdictions Africa (CCJA) telah menghasilkan kata sepakat.

Hal itu terwujud saat mengadakan penandatanganan MoU dengan CCJA, di Hotel Alila, Solo. Hal tersebut telah disepakati oleh kedua AACC, Arief Hidayat dan Ketua CCJA, Mogoeng Mogoeng.

“Kedua asosiasi mempunyai masalah negara masing-masing. Kami datang ingin memberikan pengalaman dari setiap masalah yang telah diselesaikan dari kedua belah pihak,” ujar Mogoeng Mogoeng saat memberikan keterangan usai melaksanakan simposium Mahkamah Konstitusi se-Asia, Rabu (9/8/2017).

Pria asal Afrika Selatan tersebut mengungkapkan, banyak pengalaman dari AACC yang bisa diambil oleh CCJA. Dari situlah, kedua asosiasi tersebut saling memberikan keuntungan masing-masing.

“Melalu kerja sama ini, kami bisa saling sharing satu sama lain. Dan mencari solusi bersama. Intinya, banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari kerja sama ini,” imbuh Mogoeng Mogoeng.

Ia berharap, CCJA yang mempunyai sekretariat dan sekretariat AACC dapat bekerja sama dengan baik. Perlu diketahui, untuk sekretariat permanen dari AACC berada di tiga negara, Korea Selatan, Indonesia, dan Turki.

“Sekretariat itu bisa menguatkan kerja sama mengenai demokrasi yang terkait dengan Mahkamah Konstitusi dan mampu memberikan kehidupan masyarakat dunia,” tutur Mogoeng.

Menanggapi kerja sama tersebut, lanjut Mogoeng mengatakan bahwa antara Afrika dan Indonesia ada kesamaan. Hal itu terkait mengenai dedikasi, kerja keras dan fokus. Salah satu kinerja Indonesia yang bisa dicontoh adalah Indonesia mampu mempunyai keragaman masyarakat, tetapi tidak saling merugikan satu sama lain.

“Coba dipikirkan, ada banyak suku dan agama di Indonesia, tetapi mereka tidak berseteru satu sama lain dan tidak berkelahi. Hal itulah yang patut dicontoh Afrika dari Indonesia,” Ujar Mogoeng.

Ia melanjutkan bahwa Afrika sendiri masih muda mengenal demokrasi atau dalam demokrasi. Di Afrika masih ada masalah terkait etnis dan ras.

“Selain itu juga, ada persoalan mengenai bahasa yang lebih dominan daripada yang lain. Intinya, banyak kekayaan yang dipunyai Afrika dan yang dipunyai Indonesia,” ujar Mogoeng.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini