Sukses

Perampasan Senjata Brimob di Bali Terkait Terorisme?

Seorang anggota Brimob Kepolisian Daerah Bali diserang dan dirampas senjatanya di parkiran hotel di Jimbaran, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang anggota Brimob Kepolisian Daerah Bali diserang dan dirampas senjatanya di parkiran hotel di Jimbaran, Bali. Kejadian ini mengingatkan kembali pada kejadian 25 Mei 2011 di Poso, Sulawesi Tengah.

Kala itu, tiga polisi yang sedang berjaga di Bank Central Asia Palu diserang oleh kelompok teroris Santoso. Perampasan tersebut merupakan operasi pertama kelompok tersebut.

Masih banyak pula peristiwa serupa yang terjadi di Tanah Air setelah itu. Lalu, apakah penyerangan anggota Brimob ini juga terkait aksi terorisme?

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, mengaku belum bisa menyimpulkan kelompok penyerang Brimob itu.

"Kami masih menginvestigasi kasus ini. Terkait terorisme atau bukan, saya masih belum bisa mengatakannya. Pelakunya harus ketemu dulu, baru ditanya. Tapi memang benar ada anggota kami yang diserang dan dirampas senjatanya," kata Setyo kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Menurut dia, Polri telah membentuk tim gabungan untuk menginvestigasi kasus penyerangan ini. Selain mencari pelaku, tim ini akan mengevaluasi kinerja korban.

"Kami dalam melaksanakan tugas ada aturannya. Jadi bukan karena tidak ada aturan. Kita akan lakukan assessment dulu, kita evaluasi apakah yang bersangkutan melaksanakan tugas sesuai dengan aturan atau tidak. Kita juga akan periksa atasannya," ujar Setyo.

Kepolisian Daerah Bali membentuk tim gabungan untuk menginvestigasi kasus dugaan penganiayaan yang menimpa seorang anggota Brimob saat bertugas di Hotel Ayana Jimbaran, Kabupaten Badung, termasuk senjata laras panjang yang dibawanya juga hilang.

"Kami membentuk tim gabungan dari Propam, Brimob, Reskrim dan Intel untuk investigasi," kata Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Polisi Hengky Widjaja di Denpasar, Selasa, 8 Agustus 2017, dilansir Antara.

Menurut Hengky, anggota Brimob Polda Bali I Bagus Suda Suwarna yang sedang bertugas mengamankan hotel itu ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri oleh petugas pengamanan hotel setempat, yakni Merdeka Yana, dalam posisi duduk.

Korban ditemukan tidak sadar dengan luka pada wajah sebelah kiri lebam, mata merah dan muntah darah pukul 11.20 Wita di parkir Hotel Ayana Jimbaran.

Saksikan video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.