Sukses

BPTJ Cari Mitra Sediakan Lahan Parkir Sementara Ojek dan Angkot

BPTJ bersama Pemprov DKI Jakarta mengajak swasta dan BUMN sediakan lahan 'pengendapan' angkutan umum.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan bekerja sama dengan pihak pribadi maupun swasta serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, kerja sama untuk menyediakan tempat 'pengendapan' atau tempat parkir sementara bagi ojek online maupun non-online serta angkutan umum.

"Nanti boleh (kerja sama dengan pribadi), boleh dengan BUMN, bisa dengan swasta, dengan pribadi juga. Kan selama ini sudah ada pribadi yang mengusahakan itu kan, kita ajak kerja sama," ujar Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Dia mencontohkan, salah satu tempat 'pengendapan' berada di daerah Palmerah, dekat stasiun. Menurutnya, selama ini sudah ada tempat parkir milik pribadi di daerah tersebut.

"Tadi saya sudah ngecek (Stasiun Palmerah), ada lahan penitipan motor oleh pribadi. Saya diskusi dengan mereka, kalau seandainya investasi bareng apakah tertarik? Mereka tertarik," ucap dia.

Bambang menyebut, nantinya kerja sama dengan pihak pribadi perseorangan tersebut bisa dilakukan dengan cara investasi.

"Kita kumpulkan orang per orang, dia kan punya lahan, terserah dia mau dia jual kita beli, atau mau ikut investasi, bisa macem-macem kan bentuknya. Itu yang kita tawarkan. Selama ini kan tidak ada komunikasi itu, tidak ada yang menjembatani, maka itu BPTJ harus menjembatani itu," paparnya.

Hal yang sama juga akan dijajaki dengan BUMN dan swasta. Menurutnya juga akan ditawarkan investasi.

"Kita kerja sama dengan swasta, kita kumpulkan swasta-swasta, dia pegang saham kan. Nah, tapi harus ada yang mengumpulkan mereka karena kalau sendiri-sendiri kan mereka enggak kuat modalnya. Kita kumpulkan sama-sama, oke kita investasi. Nanti tinggal perjanjian kita aja, berapa sahamnya," pungkas Bambang.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.