Sukses

Menguak Domba Jagoan dari Garut

Balarea di Desa Ciburial menjadi salah satu arena uji ketangkasan domba tertua di Garut, Jawa Barat.

Liputan6.com, Garut - Luka ataupun cedera menjadi hal yang lumrah. Sebab ini memang kisah tentang satwa petarung. Domba Garut, mamalia istimewa bagi sebagian warga Bumi Parahiyangan khususnya di Kabupaten Garut.

Bertekad menjaga tradisi ratusan tahun, Rian Satibi, pemuda asal Desa Salam Nunggal, Leles dituntut paham merawat kesehatan dan keapikan hewan peliharaan spesial ini. Tak cuma rumput, domba juga butuh kudapan lain.

Setiap paminton, bahasa lokal untuk peternak domba, percaya potongan singkong segar bisa menambah kebugaran hewan kesayangan. Memberi pakan 16 ekor domba rutin dilakukan Rian dan keluarganya sekali dalam sepekan. Demi menjaga keelokan bulu, Rian wajib memandikan domba-dombanya sekali seminggu. Ini juga ajang mempererat hubungan hewan peliharaan dan sang pemilik.

Beragam perlakuan khusus memang diperlukan untuk mencetak Domba Garut kelas jawara kontes. Tanduk bagi domba laga adalah mahkota dan senjata utama.

Urusan tradisi tak bisa lepas dari pangsi, pakaian adat orang sunda. Rian pun tak ketinggalan mempersolek domba jagoannya. Selain performa duel, keelokan juga masuk penilaian.

Balarea di Desa Ciburial salah satu arena uji ketangkasan domba tertua di Garut, Jawa Barat. Tanah lapang yang menjelma jadi ruang pamer ratusan ekor hewan bernama latin Ovis Aries ini.

Urusan memilih lawan menjadi hak mutlak pemilik domba. Meski demikian, ada kriteria yang disepakati bersama. Tua, muda, wanita maupun pria, berbaur dalam dentuman kepala domba dan musik tradisional.

Ini ajang menaikkan nilai jual. Banderol domba jawara bisa melonjak hingga ratusan juta rupiah. Menjawab tudingan miring soal eksploitasi hewan, penggemar domba sepakat membatasi jumlah hantaman hingga 20 kali.

Tak melulu ketangkasan adu kepala, domba juga punya sisi lain yang menghibur. Pecinta Domba Garut terus berinovasi demi kelestarian salah satu koleksi kekayaan sumber daya genetik nasional itu.

Ada kalanya diperlukan reparasi karena tak semua domba jantan memiliki tanduk sempurna.

Lahir dan tumbuh bersama ayah yang juga pecinta Domba Garut, pemuda berusia 23 tahun ini, tidak mau setengah hati.

Dua hari jelang turun di ajang arena ketangkasan, domba diasah insting alaminya. Ini modal untuk mendongkrak nilai jual. Sebab bagi Rian Domba Garut adalah kebanggaan dan juga investasi.

Saksikan selengkapnya tayangan Domba Jagoan Berasal Dari Garut yang ditayangkan Potret Menembus Batas SCTV, Senin (24/5/2017).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.