Sukses

Top 3 News Hari Ini: Setya Novanto Terancam Mundur dari Ketua DPR

Top 3 News Hari Ini, Setya Novanto diduga telah merugikan negara Rp 2,3 triliun dari nilai proyek e-KTP sebesar Rp 5,9 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News Hari Ini, Ketua DPR Setya Novanto sebelumnya membantah semua dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) dalam dugaan korupsi KTP elektronik atau e-KTP.

Namun, semua bukti yang dimiliki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah lengkap untuk menjerat Setya Novanto di kursi pesakitan. Kini status Novanto telah ditetapkan menjadi tersangka.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengungkapkan, Novanto diduga telah merugikan negara Rp 2,3 triliun dari nilai proyek e-KTP sebesar Rp 5,9 triliun.

Atas putusan tersebut, Novanto terancam mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR.

Sementara itu, sejumlah siswa SD yang melakukan aksi bullying atau perundungan pada seorang siswi di sebuah lorong pusat perbelanjaan mendapat sanksi tegas. Kepada para pelaku, Dinas Pendidikan Jakarta mengeluarkan dari sekolahnya masing-masing.

Setelah investigasi dilakukan, diketahui memang benar peristiwa perundungan tersebut terjadi di Thamrin City dan semua siswa berasal dari satu sekolah.

Hingga malam ini, berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca di Liputan6.com,terutama di kanal News, Selasa (18/7/2017).


Berikut berita terpopuler dalam Top 3 news hari ini:

1. Jadi Tersangka KPK, Setya Novanto Mundur dari Ketua DPR?

Ketua DPR RI Setya Novanto menyatakan berbagai aksi intimidatif tidak dapat dibenarkan, karena aksi tersebut sudah tergolong persekusi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Setya Novanto sebagai tersangka, dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP elektronik atau e-KTP.

Usai mendengar keputusan KPK yang menetapkan Novanto sebagai tersangka, sejumlah pengurus DPP dan elite Partai Golkar langsung menggelar pertemuan tertutup di rumah pribadi Novanto.

Namun, ketika disinggung mengenai masa depan Novanto sebagai ketua DPR, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengaku belum bisa menyimpulkan.

"Kami tidak bicara itu (Novanto mundur dari Ketua DPR). Tentu kami akan lihat besok, Setnov sebagai Ketua DPR pasti akan memberikan langkah-langkahnya," ucap Idrus.

Selengkapnya...

2. Pelajar Pelaku Bullying di Thamrin City Dikeluarkan dari Sekolah

Ilustrasi Foto Bullying (iStockphoto)

Dalam rekaman video yang viral di media sosial digambarkan aksi brutal sekelompok remaja memukuli seorang siswi berseragam putih-putih. Aksi itu juga menjadi tontonan siswa lainnya.

Seorang perempuan yang mengenakan seragam biru putih menghampiri korban. Setelah sampai pada hitungan ketiga, perempuan remaja itu tiba-tiba menjambak rambut korban yang berdiri di hadapannya dengan sangat keras.

Korban pun terjatuh. Namun bukannya melepas jambakan, perempuan remaja itu justru makin beringas. Dia menjambak rambut korban hingga kepala korban terombang-ambing ke segala arah.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta merespons cepat terkait video aksi perundungan atau bullying itu di lorong pusat perbelanjaan. Mereka memberi sanksi tegas pada para pelaku dengan mengeluarkannya dari sekolah masing-masing.

Selengkapnya...

3. Aksi Bullying Teman Sekelas

Ilustrasi Foto Bullying (iStockphoto)

Jagat media sosial kembali diramaikan oleh video yang menjadi viral. Warganet atau netizen kali ini dihebohkan dengan sebuah video yang diunggah di akun Instagram @thenewbikingregtan.

Video yang diunggah pada Sabtu 15 Juli 2017 malam tersebut memperlihatkan seorang mahasiswa berkebutuhan khusus yang mengenakan jaket abu-abu.

Dia dikelilingi tiga pemuda yang juga diduga adalah mahasiswa. Satu orang pelaku terlihat menarik tas ransel korban sehingga dia tak bisa melangkah.

Menurut pemilik akun yang mengunggah video tersebut, aksi perundungan terjadi hampir setiap hari terhadap korban. Disebutkan pula, di berbagai kesempatan itu mahasiswa lainnya cuma menyaksikan tanpa ada tindakan untuk mencegah.

Pihak Universitas Gunadarma sendiri membenarkan peristiwa tersebut terjadi di kampusnya.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.