Sukses

Ngumbah Tugu Kujang Bogor, Tradisi Mencuci dari Tujuh Mata Air

Tradisi Ngumbah Tugu Kujang ini dilakukan selama empat hari dan melibatkan ratusan warga Bogor.

Liputan6.com, Bogor - Setiap peringatan Hari Jadi Bogor, Pemerintah Kota Bogor melakukan tradisi Ngumbah Tugu Kujang atau mencuci Tugu Kujang.

Tugu Kujang merupakan monumen yang menjadi simbol perlambang Kota Bogor. Bentuknya serupa dengan senjata pusaka asal suku Sunda.

Tradisi ini dilakukan untuk merawat tugu yang terletak di pusat kota, yakni simpang Jalan Padjajaran dan Otista.

Untuk mencuci tugu setinggi kurang lebih 25 meter ini, ratusan orang biasanya dilibatkan. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap satu tahun sekali.

Pencucian Tugu Kujang terbagi beberapa bagian. Seperti di tiang, logo Kota Bogor, dan senjata Kujang.

Pencucian itu dilakukan selama empat hari mulai kemarin hingga Kamis, 20 Juli mendatang dengan menggunakan peralatan khusus pemanjat tebing.

"Ada beberapa bagian juga kita cat, seperti pada tiang tugu, logo, dan senjata Kujang," kata Ketua Pelaksana Kegiatan Ngumbah Tugu Kujang Randi Mulyadi, Bogor, Selasa (18/7/2017).

Untuk mencuci Tugu Kujang tidak menggunakan sembarang air, tapi berasal dari tujuh sumber mata air yang ada di Kota Bogor. Di antaranya mata air Cidangiang, Cibogor, dan Kahuripan yang berada di Kebun Raya Bogor.

"Ketujuh mata air itu karena dari dulu sampai sekarang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Kota Bogor," ujar Randi.

Pusaka atau senjata Kujang sudah ada sejak abad ke-14 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Kerajaan Prabu Siliwangi yang berpusat di Bogor.

Senjata Kujang awalnya digunakan sebagai alat pertanian masyarakat suku Sunda pada zaman dulu. Kemudian, dijadikan sebagai senjata untuk melawan dan mengusir para penjajah.

Karena itu, masyarakat Sunda menjadikan senjata Kujang sebagai benda pusaka. Untuk menghormati sejarah tersebut, Pemerintah Kota Bogor membangun tugu sebagai simbol Kota Bogor.

Tugu Kujang dibangun dengan ornamen Kujang seberat 800 kg dan tinggi tujuh meter. Kujang dilapisi bahan stainless, tembaga, dan kuningan.

"Kujang ini memiliki nilai luhur dan mampu menjadi pemersatu, karenanya dibangun Tugu Kujang," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman.

Untuk melestarikan simbol tersebut, masyarakat dan organisasi kepemudaan kemudian membuat kegiatan Ngumbah Tugu Kujang.

"Ngumbah Tugu ini sudah ada sejak awal berdirinya tugu itu, dan sudah menjadi tradisi setiap Hari Jadi Bogor yang dilaksanakan acara ini," ujar Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor itu.

 

Saksikan video menarik berikut:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.