Sukses

Setya Novanto Tersangka, Golkar Temui Petinggi Partai

KPK menetapkan Ketua DPR Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham akan bertemu para pimpinan dan Dewan Pembina Golkar, serta Dewan Pakar, menyusul penetapan tersangka kepada Ketua Umum Golkar Setya Novanto. Pertemuan tersebut akan dilakukan mulai malam ini.

"Lalu Kamis atau Jumat akan bertemu dengan Dewan Kehormatan. Akan kita atur pertemuan dengan Dewan Pakar, intinya satu, bersama-sama menjaga marwah dan martabat partai dengan kata kunci solid semua," kata Idrus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).

Idrus juga menyebutkan, Setya Novanto akan tetap mengikuti setiap aturan dan mekanisme yang ada.

"Beliau (Setya Novanto) hargai proses itu, termasuk aturan di DPR ataupun di Golkar. Karena aturan berjalan berdasarkan sistem," ujar dia.

KPK menetapkan Ketua DPR Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP. Keputusan ini diambil setelah mencermati fakta persidangan Irman dan Sugiharto terhadap kasus e-KTP tahun 2011-2012 pada Kemendagri.

"KPK menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan seorang lagi sebagai tersangka. KPK menetapkan SN, anggota DPR sebagai tersangka dengan tujuan menyalahgunakan kewenangan sehingga diduga mengakibatkan Negara rugi Rp 2,3 triliun," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK, Jakarta, Senin, 17 Juli 2017.

Setya Novanto diduga mengakibatkan kerugian negara Rp 2,3 triliun dari nilai proyek Rp 5,9 triliun. 

Atas perbuatannya, Novanto disangka melanggar Pasal 3 atau Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sementara, Setya Novanto sebelumnya tegas membantah dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) dalam dugaan korupsi KTP elektronik atau kasus e-KTP. Ia mengaku tidak pernah bertemu dengan Muhammad Nazaruddin, Anas Urbaningrum, dan pengusaha Andi Agustinus atau Andi Narogong.

Dia menyatakan tidak pernah menerima apa pun dari aliran dana e-KTP. "Saya tidak pernah mengadakan pertemuan dengan Nazaruddin bahkan menyampaikan yang berkaitan dengan e-KTP. Bahkan, saya tidak pernah menerima uang sepeser pun dari e-KTP," ujar Setya Novanto usai menghadiri Rakornas Partai Golkar di Redtop Hotel, Jakarta, Kamis 9 Maret 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.